Serial Girlboss yang tayang di Netflix bikin netizen Indonesia gempar. Bukan lantaran jalan ceritanya dianggap bagus, tapi dikarenakan ada salah satu adegan di episode kedua yang dianggap menyindir Indonesia.
Adegan itu bermula saat salah satu pemain wanita di serial tersebut berada di sebuah toko. Dia berencana membeli buku tentang menjalankan bisnis, namun karena harganya mahal, dia memilih mencurinya.
Agar tidak ketahuan, dia menuju ke kasir untuk membeli benda lain yang lebih murah dan meminta resi. Dia juga meminta tas dengan alasan tempat penyimpanan bukunya penuh. Dia mengaku suaminya tak suka bila dia membaca buku.
Girlboss (source: IMDB)
Selesai 'bertransaksi', si perempuan langsung pergi meninggalkan kasir. Saat hendak meninggalkan toko, dia ternyata dikejar oleh petugas keamanan. Petugas itu memintanya berhenti untuk menanyakan buku yang dibawa oleh di perempuan.
"Hey miss, aku lihat buku itu. Kamu mencurinya," kata petugas keamanan.
Si perempuan terus berjalan namun si petugas tidak berhenti mengejarnya.
"Aku yakin kamu tidak membayarnya," kata petugas itu lagi.
"Aku membayarnya," kata perempuan itu.
"Aku ingin lihat resinya," kata si petugas.
Karena kesal, si perempuan itu lalu berhenti.
" Aku muak selalu dicurigai karena aku mirip orang Indonesia," ujarnya.
Serial ini sebenarnya sudah cukup lama ditayangkan. Bahkan setelah season pertama selesai, Netfilx memutuskan untuk tidak meneruskan di season kedua.
Namun salah satu akun gosip di Indonesia memposting potongan adegan itu di Instagram, Sabtu (16/9/2017). Dan langsung saja netizen heboh. Mereka ramai-ramai berkomentar di Instagram Girlboss Netflix. Kebanyakan menyebut Netflix telah berbuat rasis.
"Org Indonesia emg nya mayoritas maling ya? Sotoy ni yang nulis skenario," ujar salah satunya.
Meski begitu, ada juga netizen yang meminta agar orang Indonesia tidak baper karena sindir-menyindir di film atau serial drama sudah biasa.
"Jangan baper, di film-film malah sering joke-nya lebih parah," tulisnya.
Berikut cuplikan adegan film serial Girlboss yang dipersoalkan netizen:
(detik.com)
Adegan itu bermula saat salah satu pemain wanita di serial tersebut berada di sebuah toko. Dia berencana membeli buku tentang menjalankan bisnis, namun karena harganya mahal, dia memilih mencurinya.
Agar tidak ketahuan, dia menuju ke kasir untuk membeli benda lain yang lebih murah dan meminta resi. Dia juga meminta tas dengan alasan tempat penyimpanan bukunya penuh. Dia mengaku suaminya tak suka bila dia membaca buku.
Girlboss (source: IMDB)
Selesai 'bertransaksi', si perempuan langsung pergi meninggalkan kasir. Saat hendak meninggalkan toko, dia ternyata dikejar oleh petugas keamanan. Petugas itu memintanya berhenti untuk menanyakan buku yang dibawa oleh di perempuan.
"Hey miss, aku lihat buku itu. Kamu mencurinya," kata petugas keamanan.
Si perempuan terus berjalan namun si petugas tidak berhenti mengejarnya.
"Aku yakin kamu tidak membayarnya," kata petugas itu lagi.
"Aku membayarnya," kata perempuan itu.
"Aku ingin lihat resinya," kata si petugas.
Karena kesal, si perempuan itu lalu berhenti.
" Aku muak selalu dicurigai karena aku mirip orang Indonesia," ujarnya.
Serial ini sebenarnya sudah cukup lama ditayangkan. Bahkan setelah season pertama selesai, Netfilx memutuskan untuk tidak meneruskan di season kedua.
Namun salah satu akun gosip di Indonesia memposting potongan adegan itu di Instagram, Sabtu (16/9/2017). Dan langsung saja netizen heboh. Mereka ramai-ramai berkomentar di Instagram Girlboss Netflix. Kebanyakan menyebut Netflix telah berbuat rasis.
"Org Indonesia emg nya mayoritas maling ya? Sotoy ni yang nulis skenario," ujar salah satunya.
Meski begitu, ada juga netizen yang meminta agar orang Indonesia tidak baper karena sindir-menyindir di film atau serial drama sudah biasa.
"Jangan baper, di film-film malah sering joke-nya lebih parah," tulisnya.
Netizen Indonesia Ramai-Ramai Kecam 'Girlboss', Begini Potongan Adegan Videonya
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
September 18, 2017
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE