Sidebar Ads

banner image

Mengenal Huruf Arab Pegon


Biasanya disebut pula Arab Pegon atau Arab Jawi, yaitu tulisan dengan huruf Arab atau huruf hijaiyah tapi menggunakan bahasa Jawa. Di daerah lain disebut dengan Arab Melayu karena menggunakan Bahasa Melayu atau Indonesia; atau bahasa lokal lain yang ditulis dengan huruf Arab.

Jika dilihat dari kejauhan, tulisan Arab Pegon seperti tulisan Arab pada biasa, namun kalau dicermati sebenarnya susunannya atau rangkaian huruf-hurufnya bukan susunan bahasa Arab. Orang Arab asli tidak akan bisa membaca tulisan ini.


Huruf konsonan dalam tulisan Arab Pegon ini diwakili oleh huruf-huruf hijaiyah yang mirip bunyinya, seperti “m” dengan mim (Ù…). Sementara huruf vokalnya diwakili dengan huruf-huruf yang dalam tulisan Arab berfungsi untuk memanjangkan bacaan huruf, yakni alif (ا), wawu (Ùˆ) dan ya (ÙŠ). Alif untuk mengganti huruf “a”, wawu untuk huruf “u” dan “o”, serta ya’ untuk konsonan “I”. Untuk vokal e ditulis tanpa ada huruf bantu atau terkadang dipakai tanda khusus berupa garis bergelombang (~).



Misalnya kata makan dituliskan dengan huruf mim, alif, kaf, alif dan nun menjadi ماÙƒاÙ† dan kata belajar dengan hurub ba, lam, alif, jim, alif, dan ro’ بÙ„اجار .

Selain huruf yang sudah ada padanannya, untuk huruf yang tidak ada dalam abjad hijaiyyah seperti bunyi sengau “ng” atau dan huruf “c”, dipakai huruf tertentu dengan menambahkan titik tiga: Ng dengan ghoin (غ)titik tiga dan c dengan jim (ج) titik tiga.

Kalangan pesantren atau warga NU masih banyak menggunakan tulisan Arab Pego sebagai alat komunikasi tertulis. Arab pego ini diajarkan jauh lebih dulu dari pada sekolah formal Hindia Belanda, sehingga banyak orang tua yang tidak bisa membaca huruf latin atau buta huruf, namun bisa membaca tulisa Arab Pego.

Dalam tradisi bahtsul masail di kalangan tarekat misalnya, pertanyaan dan jawaban tetap ditulis dengan huruf Arab Pego. Beberapa kitab karya ulama Nusantara yang berbahasa melayu atau jawa juga ditulis dengan huruf Arab Pegon.

Tulisan Arab Pego, terutama dalam bahasa Jawa, biasa digunakan untuk ngabsahi atau memberikan makna kata-perkata dalam kitab kuning. Biasanya makna ini ditulis di sela-sela baris.

Pada masa lalu, Arab Melayu atau Jawi ini digunakan sebagai bahasa resmi dan bahasa pendidikan. Beberapa karya sastra seperti Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Raja-Raja Pasai ditulis dengan aksara Arab Melayu atau Jawi ini.

Demikian juga dengan karya-karya keagamaan seperti karya-karya Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari  di Banjarmasin atau karya-karya Kiai Shaleh Darat di Semarang, Jawa Tengah. Surat-surat raja Nusantara, stempel kerajaan,  dan mata uang pun ditulis dalam aksara Arab Melayu/Jawi ini.

Sejak tahun 1920an, Pemerintah kolonial secara pelan mulai menggantikan penggunaan aksara Arab Melayu atau Pego ini dan menggantikannya dengan aksara latin. Dalam beberapa decade, aksara Arab Melayu perlahan menghilang dari komunikasi tertulis secara resmi, baik di pemerintahan, pendidikan maupun media.

Kini Arab Pego ini hanya dipakai di kalangan terbatas pesantren, baik di Jawa maupun di belahan Nusantara lainnya. (Sumber: Ensiklopedi NU)
Mengenal Huruf Arab Pegon Mengenal Huruf Arab Pegon Reviewed by Erhaje88 Blog on September 25, 2016 Rating: 5

1 comment:

  1. Salam Kawanku,
    Minat Tulisan Pegon/Jawi/Arab/Quran?
    1. Cari Fon Pegon/Jawi/Arab/Quran?
    2. Cari Daftar Kata Rumi Jawi?
    3. Cari Kamus 3 Bahasa?
    4. Cari Bunga Jawi?
    Sila muat turun fail-2 dari Telegram saya:
    https://t.me/FonJawi
    Semoga bermanfaat dan semoga semua sentiasa ceria selalu

    ReplyDelete

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.