Sidebar Ads

banner image

Menggugat 'Indonesia Hitam Putih' Tulisan Haidar Nashir



Oleh: Iik Fikri Mubarok

Semalam via WA saya dikirimi tulisan(artikel)nya Haidar Nashir Ketua Muhammadiyah yang berjudul " INDONESIA HITAM PUTIH". Saya kaget membaca artikel tersebut, saya baca ulang berkali-kali karena khawatir saya yang salah memahami, namun 7 kali saya membaca bolak-balik artikel tersebut, tetap saja tulisan Haidar Nashir tidak bisa mengalihakan pemahaman saya dari pemahaman pertama. Mungkin karena tulisan tersebut sangat jelas maksudnya, sehingga saya sebagai pembacanya tidak lagi butuh perangkat Tafsir untuk mengungkap makna tujuan dari sang penulisnya.
Seharusnya, sebagai Ketua Kamdiyah Haidar Nashir bisa lebih proporsional dan profesional dalam melihat perkembangan berbagai issue yang marak terjadi di Negara ini.
Tulisan Haidar Nashir sangat jelas ditujukan kepada siapa, karena diberbagai kasus apapun Ketua Kamdiyah ini terkesan vakum dan apatis.

Tulisan "Indonesia Hitam-Putih" nya Haidar Nashir tidak pernah muncul sebelum adanya aksi protes dimana-mana oleh warga NU terhadap mendikbud dari kalangan Kamdiyah, terkait program sekolah 5 hari. Walaupun selama ini berbagai varian issue yang sangat mengancam kebhinekaan dan keutuhan NKRI hampir tak pernah lekang.
Bahasa Haidar Nashir dalam Artikelnya sudah tidak lagi disebut sebagai bahasa kebangsaan, walaupun beliau seolah mengemasnya dengan bahasa kebangsaan, karena tulisan Haidar Nashir disana, sarat dengan kepentingan dan muatan politik penghancuran karakter anak bangsa.
Saya pribadi sebagai Warga Nahdliyin sangat kecewa dengan bahasa menyakitkan yang keluar dari lisan Haidar Nashir. Sebab bagaimana tidak?, perjuangan terhadap pendidikan berbasis Syari'ah Muhammad Saw dikatakan sebagai kepentingan pribadi kelompoknya?. Gila..!

Kami dikatakan sebagai kelompok bangsa Indonesia yang Hitam-Putih. Menurut tuturnya, kami adalah kelompok yang mengaku sebagai garda terdepan dalam mengawal ke-Bhinneka-an dan NKRI, namun pada faktanya kami diklaim olehnya sebagai orang-orang yang tidak bisa menerima perbedaan.
Dari mulai berdirinya hingga saat ini NU tidak pernah mementingkan kelompoknya sendiri, NU selalu mengutamakan kemaslahatan semua elemen bangsa. Jika saja NU pernah satu kali saja mementingkan kelompoknya seperti yang sering dilakukan oleh Muhammadiyah maka tentu saja Negara ini sudah jadi milik NU.
Hanya orang yang nalarnya kalah oleh Hawa nafsunya saja yang mengatakan bahwa memperjuangkan Pendidikan Berbasis Syari'ah Nubuwwah Muhammad Saw dengan tanpa upah dari Negara dan upah yang mencukupi dari masyarakat dikatakan sebagai kepentingan kelompoknya. Satu bulan Guru Madrasah hanya mendapat upah 150-300 ribu, lalu Pak Haidar Nashir dengan tidak punya malu menilai kami memperjuangkan kepentingan pribadi kami.

Harusnya Haidar Nashir sedikit berkaca pada diri dan kelompoknya agar omongannya tersebut tidak sampai keluar dengan tanpa punya malu.
Jika Kamdiyah miskin Madrasah Berbasis Syari'ah Muhammad Saw ( MADIN) itu bukan berarti Haidar Nashir bisa ngomong seenaknya tanpa menghiraukan rasa Malu.
Menurut saya Muhammadiyyah telah melakukan kesalahan fatal dengan menunjuk orang yang tidak cerdas dan peka menjadi ketuanya.
Menggugat 'Indonesia Hitam Putih' Tulisan Haidar Nashir Menggugat 'Indonesia Hitam Putih' Tulisan Haidar Nashir Reviewed by Erhaje88 Blog on August 16, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.