Sidebar Ads

banner image

Untuk Apa (Kalau Hanya Bisanya Mencemooh)?

Oleh: Nadirsyah Hosen


Untuk apa sampean mencemooh orang yang bacaan salamnya tidak se-fasih sampean? Kalau sampean paham bahwa ucapan salam itu maknanya mendoakan dan menebar kedamaian, tak akan mudah sampean mencaci orang lain.

Biro Pers Setpres
[Presiden Joko Widodo menjadi imam shalat saat kunjungan ke Afghanistan, Senin (29/1/2018).]


Untuk apa sampean mengolok-olok orang yang tidak fasih membaca “la haula wa la quwwata illa billah”? Kalau sampean paham bahwa makna ucapan itu merupakan puncak ketidakberdayaan seorang hamba, masihkah sampean berani “punya daya dan kuasa” mencibir orang lain tanpa ijinNya?

Untuk apa sampean nyinyir terhadap bacaan al-Fatihah orang lain yang tidak se-fasih lidah sampean? Kalau sampean paham makna surat al-Fatihah, susah-payah sampean hendak tuntas membacanya saat shalat. Sampean akan terus menangis terisak, mana sempat lagi ngurusi ibadah org lain!

Untuk apa sampean mencela orang yang tak pandai berzikir selepas shalat? Kalau sampean paham makna “Subhanallah” tak akan sampean merasa, apalagi suci; kalau paham “Alhamdulillah” tak akan sampean menjilat atasan, kalau paham “Allahu Akbar” tak akan sampean membesarkan diri merasa paling benar.

Satu lagi, jangan sampai kita termasuk mereka yang dijelaskan Nabi sebagai orang yang fasih membaca Qur’an tapi bacaannya hanya sampai di kerongkongan, tidak masuk ke dalam hati, dan tidak membekas di tingkah laku sehari-hari. Fasih membaca ayatNya, tapi kok fasih juga mencela orang lain?!

Bismillah, semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya. Selamat beraktivitas semuanya. Barakallah 🙏
Tabik,
Untuk Apa (Kalau Hanya Bisanya Mencemooh)? Untuk Apa (Kalau Hanya Bisanya Mencemooh)? Reviewed by Erhaje88 Blog on January 31, 2018 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.