Azzam M Izzulhaq, yang mencitrakan dirinya dari kelompok “Partai Allah”, tampaknya hendak memberikan pembelaan terhadap pernyataan kontroversial Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tentang label “partai setan”. Azzam pun membuat cuitan di akun Twitternya @AzzamIzzulhaq.
Melalui cuitannya, Azzam ingin mempertegas pernyataan Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo bahwa yang disampaikan Amien Rais adalah dalam konteks tauhid Islam sesuai Alquran. Azzam menyatakan parameter Partai Setan atau Hizbus Syaithan yang dijelaskan oleh Allah Swt. pada QS. Al Mujaadilah, 58:19-12.
Cuitan ini tampaknya mengusik seorang nahdliyin yang kini menjadi dosen di Monash University Australia Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) untuk membalasnya. Gus Nadir mempertanyakan penggunaan istilah Qur’an tanpa memahami kata "Hizb" dalam Al-Qur’an seperti yang dijelaskan kitab-kitab tafsir. Menurut Gus Nadir, pada zaman Nabi Muhammad belum ada parpol. Kata "hizb" dalam Al-Qur’an tidak ada hubungannya dengan politik, apalagi Pilpres.
Terjadilah “twitwar” seru. Kedua netizen yang berbeda pandangan itu berusaha mempertahankan argumennya masing-masing.
Karena alasan Azzam dianggap semakin ngelantur, Gus Nadir pun memberikan balasan yang cukup menohok bahwa memahami terminologi al-Qur’an jangan memakai hawa nafsu, apalagi berdasarkan kepentingan politik.
Namun, Azzam masih ngeles juga. Gus Nadir justru disindir telah melakukan delesi dan reduksi bahwa hizb/partai itu bermakna partai politik.
Karena argumen Azzam terkesan makin tidak jelas dan hanya mencari pembenaran, Gus Nadir akhirnya mengajak Azzam untuk beristighfar, semoga Allah mengampuni karena menggunakan istilah dalam al-Qur’an seenaknya saja hanya untuk kepentingan politik. Gus Nadir meminta Azzam untuk membuka kitab Tafsir at-Thabari untuk emahami ayat Allah dan jangan kotori al-Qur’an dengan hawa nafsu.
Masih belum puas ber-“twitwar”, Azzam justru meminta Gus Nadir untuk memperhatikam lagi bahwa kata partai Setan sebagai transliterasi dari Hizbus Syaithan yang dimaknai Gus Nadir dengan partai politik setan.
Twitwar itu rupanya juga memancing netizen lain untuk merespon. Azzam justru dihujani dengan beragam komentar. Dalam twitwar itu, setidaknya Gus Nadir telah berhasil mematahkan pembelaan kader PAN yang membawa-bawa ayat Quran tanpa memahami tafsir yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh: Sawali Tuhusetya
(http://tz.ucweb.com/4_3X0HC)
Screenshot lini masa Azzam M Izzulhaq. (Sumber: twitter.com/AzzamIzzulhaq)
Melalui cuitannya, Azzam ingin mempertegas pernyataan Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo bahwa yang disampaikan Amien Rais adalah dalam konteks tauhid Islam sesuai Alquran. Azzam menyatakan parameter Partai Setan atau Hizbus Syaithan yang dijelaskan oleh Allah Swt. pada QS. Al Mujaadilah, 58:19-12.
Screenshot lini masa Azzam M Izzulhaq. (Sumber: twitter.com/AzzamIzzulhaq)
Cuitan ini tampaknya mengusik seorang nahdliyin yang kini menjadi dosen di Monash University Australia Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) untuk membalasnya. Gus Nadir mempertanyakan penggunaan istilah Qur’an tanpa memahami kata "Hizb" dalam Al-Qur’an seperti yang dijelaskan kitab-kitab tafsir. Menurut Gus Nadir, pada zaman Nabi Muhammad belum ada parpol. Kata "hizb" dalam Al-Qur’an tidak ada hubungannya dengan politik, apalagi Pilpres.
Screenshot cuitan Gus Nadir. (Sumber: twitter.com/na_dirs/status/986148854344048640)
Terjadilah “twitwar” seru. Kedua netizen yang berbeda pandangan itu berusaha mempertahankan argumennya masing-masing.
Twitwar Azzam vs Gus Nadir. (Sumber: twitter.com/na_dirs/status/986148854344048640)
Karena alasan Azzam dianggap semakin ngelantur, Gus Nadir pun memberikan balasan yang cukup menohok bahwa memahami terminologi al-Qur’an jangan memakai hawa nafsu, apalagi berdasarkan kepentingan politik.
Namun, Azzam masih ngeles juga. Gus Nadir justru disindir telah melakukan delesi dan reduksi bahwa hizb/partai itu bermakna partai politik.
Twitwar Azzam vs Gus Nadir. (Sumber: twitter.com/na_dirs/status/986148854344048640)
Karena argumen Azzam terkesan makin tidak jelas dan hanya mencari pembenaran, Gus Nadir akhirnya mengajak Azzam untuk beristighfar, semoga Allah mengampuni karena menggunakan istilah dalam al-Qur’an seenaknya saja hanya untuk kepentingan politik. Gus Nadir meminta Azzam untuk membuka kitab Tafsir at-Thabari untuk emahami ayat Allah dan jangan kotori al-Qur’an dengan hawa nafsu.
Twitwar Azzam vs Gus Nadir. (Sumber: twitter.com/na_dirs/status/986148854344048640)
Masih belum puas ber-“twitwar”, Azzam justru meminta Gus Nadir untuk memperhatikam lagi bahwa kata partai Setan sebagai transliterasi dari Hizbus Syaithan yang dimaknai Gus Nadir dengan partai politik setan.
Twitwar Azzam vs Gus Nadir. (Sumber: twitter.com/na_dirs/status/986148854344048640)
Twitwar itu rupanya juga memancing netizen lain untuk merespon. Azzam justru dihujani dengan beragam komentar. Dalam twitwar itu, setidaknya Gus Nadir telah berhasil mematahkan pembelaan kader PAN yang membawa-bawa ayat Quran tanpa memahami tafsir yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh: Sawali Tuhusetya
(http://tz.ucweb.com/4_3X0HC)
Gus Nadir Skakmat Pembela 'Partai Allah' yang Bawa-bawa Ayat
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
April 19, 2018
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE