Dari tahun ke tahun tidak ada yang meributkan hari Kartini. Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April mulai diributkan dua tahun terakhir ini. Kemungkinan besar adalah setelah adanya video dari PWNU Jawa tengah yang menyatakan ibu Kartini adalah santri mbah Soleh darat yang notabene merupakan guru Mbah Hasyim Asy'ari (pendiri ormas NU).
Ketokohan dan kepahlawanannya mulai diusik, bahkan dalam sosial media banyak sekali yang membully R.A Kartini habis-habisan. Mereka menyebut Kartini sebagai antek asing, perusak perempuan dan sebagainya. Yang terbaru, seorang kader PKS, Ahmada Al Fatih, dalam status di Facebooknya menyatkan bahwa Raden Ajeng Kartini dituduh sebagai pemuas nafsu kaum penjajah, Belanda. Saya pikir ini adalah tuduhan yang sangat kebangetan, tidak beradab dan sangat memalukan. Ia yang mengaku kader partai paling islami, telah menuduh zina tanpa bukti. Padahal dalam Islam sangat jelas aturan dan syaratnya terkait tuduhan zina. Salah satu syaratnya adalah, orang yang menuduh zina diharuskan mengetahui dan melihat secara langsung perbuatan tersebut. Bahkan wajib melihat alat kelamin laki laki masuk ke kelamin perempuan.
Pertanyaanya, apakah si penuduh tersebut sudah ada di waktu RA Kartini hidup? (Link akun bisa dilihat di: https://www.facebook.com/toniapotik.toniapotik)
Dari situ saja dia sudah jelas salah tuduhan, belum lagi syarat syarat yang lainnya.
Entah apa yang membuat mereka begitu membenci RA Kartini atas ketokohan dan kepahlwanannya. Kemungkinan mereka iri dengan gelar pahlawannya, sedangkan tokoh mereka tidak ada satu pun yang menjadi 'kartini'? Entahlah, yang jelas mereka yang mengaku paling islami ternyata dalam praktrknya samasekali tidak mencerminkan nilai nilai agama Islam.
Masihkah anda ingin PKS menjadi partai idaman anda? Semua kembali pada hati nurani anda...
Update, 24/04/18:
"PKS Mengaku Komentar Kadernya Adalah Hoax Dan Akunnya Dibajak"
(R.A Kartini)
Ketokohan dan kepahlawanannya mulai diusik, bahkan dalam sosial media banyak sekali yang membully R.A Kartini habis-habisan. Mereka menyebut Kartini sebagai antek asing, perusak perempuan dan sebagainya. Yang terbaru, seorang kader PKS, Ahmada Al Fatih, dalam status di Facebooknya menyatkan bahwa Raden Ajeng Kartini dituduh sebagai pemuas nafsu kaum penjajah, Belanda. Saya pikir ini adalah tuduhan yang sangat kebangetan, tidak beradab dan sangat memalukan. Ia yang mengaku kader partai paling islami, telah menuduh zina tanpa bukti. Padahal dalam Islam sangat jelas aturan dan syaratnya terkait tuduhan zina. Salah satu syaratnya adalah, orang yang menuduh zina diharuskan mengetahui dan melihat secara langsung perbuatan tersebut. Bahkan wajib melihat alat kelamin laki laki masuk ke kelamin perempuan.
(Akun Ahmada Al Fatih di Facebook)
Pertanyaanya, apakah si penuduh tersebut sudah ada di waktu RA Kartini hidup? (Link akun bisa dilihat di: https://www.facebook.com/toniapotik.toniapotik)
Dari situ saja dia sudah jelas salah tuduhan, belum lagi syarat syarat yang lainnya.
Entah apa yang membuat mereka begitu membenci RA Kartini atas ketokohan dan kepahlwanannya. Kemungkinan mereka iri dengan gelar pahlawannya, sedangkan tokoh mereka tidak ada satu pun yang menjadi 'kartini'? Entahlah, yang jelas mereka yang mengaku paling islami ternyata dalam praktrknya samasekali tidak mencerminkan nilai nilai agama Islam.
Update, 24/04/18:
"PKS Mengaku Komentar Kadernya Adalah Hoax Dan Akunnya Dibajak"
Tuduhan Keji Kader PKS Terkait RA Kartini Sebagai Budak Pemuas Birahi Belanda
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
April 23, 2018
Rating:
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
April 23, 2018
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE