Sidebar Ads

banner image

Kembali ke Fitrah, Kembali Jadi Binatang Berlogika

Idul Fitri adalah bahasa Arab terdiri atas dua kosakata: Ied dan fitr. Kata "Ied" berarti kembali, sedang kata "fitr" berarti orisinalitas. Jadi Iedul Fitri berarti kembali pada orisinalitas.

Gambar: Ilustrasi/google image

Orisinalitas manusia adalah makhluk yang makan, minum, dan berhubungan badan kapan pun tanpa dibatasi waktu. Berbeda dengan kuda yang punya musim kawin, manusia tak punya musim untuk kawin. Kapan saja mau, manusia bisa melakukan hubungan badan dengan leluasa. Maka, ketika dilarang makan, minum, dan berhubungan badan di waktu tertentu, sebetulnya mereka sedang disuruh keluar dari orisinalitas yang paling hakiki. Mereka yang berpuasa sejatinya sedang disuruh menjadi malaikat yang berjalan di muka Bumi dalam wujud manusia.

Dengan fitrah yang melekat dalam dirinya itu, setiap manusia sesungguhnya benar-benar tak terpisahkan dari habitat binatang. Semua binatang juga makan, minum, dan berhubungan seks. Satu-satunya yang membedakan manusia dengan binatang adalah ketinggian akalbudi. Karena itu Aristoteles mengatakan al-insaanu hayawaan naathiq -- manusia adalah binatang berlogika.

Ramadhan telah pergi. Tak ada alasan lagi untuk menyuruh manusia menjadi malaikat di siang hari. Semua orang yang berpuasa kembali pada fitrah mereka: menjadi hewan berlogika di sebelas bulan berikutnya sebelum Ramadhan kembali mendatangi mereka tahun depan.

Berdasarkan penjelasan diatas, jelas bahwa hikmah terbesar Ramadhan adalah terbuktinya manusia sebagai sebaik-baik makhluk (Ahsanu taqwiim). Buktinya mereka bisa jadi malaikat selama sebulan. Namun demikian jangan lupa bahwa manusia juga punya hawa nafsu. Inilah yang membuat manusia terjatuh pada derajat paling bawah. Al-Qur'an menyebut derajat paling rendah ini dalam surat At-Thin sebagai "derajat aspal" .

Di hari raya ini saya tak mau menyebut "Selamat Iedul Fitri" sebab maknanya adalah Selamat kembali ke orisinalitas manusia sebagai binatang. Banyak orang sewot jika dikatakan manusia adalah binatang dengan kapasitas logika yang lebih besar dibanding logika hewan-hewan lain.

Anda menjadi malaikat selama Ramadhan yang baru pergi ini? Jika ya, selamat kembali jadi binatang. Gunakan logika Anda baik-baik. Membunuh, mencuri, merampok, sampai membuang sampah sembarangan pastilah bertentangan dengan logika.

Maka jika ada orang korupsi padahal dia sudah berlatih jadi malaikat selama sebulan, dia betul-betul binatang!

By: Helmi Hidayat
Kembali ke Fitrah, Kembali Jadi Binatang Berlogika Kembali ke Fitrah, Kembali Jadi Binatang Berlogika Reviewed by Erhaje88 Blog on June 15, 2018 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.