Sidebar Ads

banner image

Kenapa NU Enggan Tanggapi Secara Reaktif Serangan Bertubi-tubi Dari PKS? Ini Jawabannya..

Serangan bertubi-tubi dilontarkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada sekjen NU, KH Yahya Cholil Staquf, mulai melalui pernyataan di media sosial hingga media massa. Hal tersebut sebagai reaksi atas undangan yang dipenuhi Yahya untuk menjadi narasumber dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel.

(Gus Yahya diserang habis-habisan para kader PKS)

Kader PKS Salman Alfarisi mulanya sempat melontarkan kata-kata yang tidak pantas kepada mantan Jubir Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut melalui akun facebook-nya. Keberangkatan Yahya saat itu bertepatan setelah pengukuhannya sebagai Anggota Wantimpres.

"Tak puas jadi Wantimpres di Istana Negara.. Cecunguk itu Angkat Telor Cari Muka ke Israel... Mau Merangkap Jadi Wantimpres Israel?" unggah Salman beberapa waktu lama, yang tak lama pernyataan tersebut pun hilang dari laman facebook-nya. Ia pun telah meminta maaf atas pernyataannya tersebut.

(Postingan dan cuitan yang membully Gus Yahya)

Tak hanya Salman, Kader PKS lainnya, Tifatul Sembiring pun 'meramaikan' polemik keberangkatan Yahya ke Israel. Melalui akun Twitter- nya, ia mengajukan pertanyaan kepada Yahya yang langsung mendapat respon dari para netizen. Bahkan, Mantan Menteri Kominfo itu sempat mencuit bahwa dirinya tidak 'mengetahui' bila Yahya adalah seorang Kiai.

Kritik atas kunjungan Gus Yahya ke Israel tidak hanya datang dari dua kader PKS tersebut, tetapi juga dilontarkan oleh kader lainnya, seperti Ketua DPP PKS Nasir Djamil, Ketua Fraksi PKS di DPR RI Jazuli Juwaini, dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

Kehadiran Gus Yahya sebagai narasumber di Israel tersebut ditegaskan bukan atas nama pemerintah ataupun di bawah naungan organisasi NU, melainkan atas nama pribadi. Melihat sikap PKS yang sangat mengecam langkah keponakan Gus Mus tersebut yang tetap bertolak ke Israel pun nampak wajar.

Pasalnya, PKS merupakan partai politik yang (mengaku) paling gencar dalam menyuarakan pembelaan terhadap Palestina. Kunjungan pengasuh pondok pesantren Raudlotut Tholibin itu ke Israel tersebut dinilai telah 'menciderai' langkah pemerintah Indonesia yang selama ini memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

(para petinggi PKS yang ketahuan watak aslinya)

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari pun menilai PKS memiliki posisi politik di mana mereka menutup ruang komunikasi atau dialog terhadap Israel. Karena itu, langkahnya yang membuka ruang dialog tersebut (dianggap) tidak sejalan dengan sudut pandang PKS. Padahal, dalam forum tersebut Gus Yahya menegaskan posisinya yang tetap membela Palestina.

Kecaman PKS terhadap langkah putra (alm) KH Cholil Bisri tersebut juga dapat dilihat sebagai bentuk untuk menarik simpati warga Muslim di Indonesia. Apalagi kini sudah memasuki tahun politik dimana penting bagi parpol untuk mulai mengumpulkan dukungan publik sebanyak-banyaknya.

Terlepas dari itu semua, Qodari justru khawatir jika serangan yang digencarkan PKS kepada Gus Yahya yang secara tidak langsung juga menyerang NU itu sendiri justru akan memicu konflik sosial politik yang baru di antara sesama umat Muslim. Yakni antara Islam modernis (PKS) dengan Islam tradisional (NU). Serangan PKS tersebut akan semakin mengentalkan persepsi negatif di antara kedua pihak.

Saat dimintai tanggapannya terkait serangan PKS tersebut, Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj enggan menanggapinya lebih jauh. Respon tersebut, menurut Qodari, adalah langkah yang tepat. NU sebaiknya tidak meresponnya secara reaktif terhadap serangan bertubi-tubi yang digencarkan PKS. Langkah diam adalah langkah yang tepat untuk meredam ketegangan yang berpotensi muncul di akar rumput.

"Jadi tidak usah ditanggapi secara frontal karena akan meningkatkan tensi politik. Kalau ada reaksi yang frontal dari pimpinan NU itu bisa menimbulkan reaksi keras dari kalangan grass root," tandas Qodari.

http://mediaindonesia.com/amp/amp_detail/167138-diserang-pks-bertubi-tubi-nu-enggan-tanggapi-secara-reaktif
Kenapa NU Enggan Tanggapi Secara Reaktif Serangan Bertubi-tubi Dari PKS? Ini Jawabannya.. Kenapa NU Enggan Tanggapi Secara Reaktif Serangan Bertubi-tubi Dari PKS? Ini Jawabannya.. Reviewed by Erhaje88 Blog on June 20, 2018 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.