Sidebar Ads

banner image

Argumen Gus Nadir Patahkan Pendapat Haikal Hasan Terkait Nabi SAW Tidak Buta Huruf

Beredar dua video yang saling bertolak-belakang. Pertama video dari ceramah Haikal Hassan: https://youtu.be/Mx6y1_IMdxo
yang berdasarkan Qur' an, surat al- Bayyinah ayat 2, menyatakan tidak benar Rasulllah SAW itu buta huruf.

Bahkan dalam video lainnya menjawab pertanyaan ibu -ibu jama ’ ah yang hadir, Haikal Hassan juga menjawab hal yang sama dengan merujuk ayat di atas. Beliau meminta jamaah membaca terjemah ayat itu, dan kemudian menyimpulkan bahwa Nabi SAW bisa membaca. Tidak lupa dengan gayanya yang khas, Haikal Hassan malah menantang orang yang bilang Nabi Muhammad SAW buta huruf untuk dibawa ke tempat ceramahnya itu. Ini teks QS al -Bayyinah ayat 2:

ﺭَﺳُﻮﻝٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺘْﻠُﻮ ﺻُﺤُﻔًﺎ ﻣُﻄَﻬَّﺮَﺓً

(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran -lembaran yang disucikan (Al Quran).

Haikal Hasan/youtube

Haikal Hassan mengatakan ayat ini menggunakan kata “ yatluw ”, yang berbeda maknanya dengan kata “yaqra-u”. Menurutnya kalau “ yatluw ” itu harus ada kertas di depannya. Kalau “yaqra- u” tidak ada kertas apa - apa. Maka ayat di atas menurutnya mengindikasikan Nabi SAW bisa membaca (apa yang tertulis dalam lembaran al- Qur ’ an ).

Kedua, beredar juga video Ustaz Abdul Somad ( UAS ) yang menanggapi pertanyaan jama ’ ah mengenai ayat yang sama, tanpa menyebut nama Haikal Hassan, dan UAS menjawab bahwa tidak benar pernyataan Nabi SAW bisa membaca itu. UAS menjelaskan bahwa surat al -Bayyinah, ayat 2 itu Nabi SAW membacakan, bukan artinya membaca huruf per huruf yang tertulis. Video UAS ada di sini: https://youtube.com/watch?v=WzijH 2rGlcs

Menurut UAS, yang berpendapat demikian itu tidak bisa membedakan antara kata “ qara- a- yaqra- u ” dan kata “ talaa- yatluw ”. Kata “ yatluw ” itu membacakan, bukan membaca. Orang membacakan itu tidak perlu bisa membaca. Banyak orang bisa hafal Qur’ an meski tidak tahu huruf hijaiyah, dan mereka bisa membacakan al - Qur’ an tanpa melihat kitab suci.

Belakangan memang masalah Nabi SAW bisa membaca-menulis atau tidak ini menjadi ramai setelah Felix Siauw mengklaim Nabi SAW menulis sendiri kalimat tauhid pada bendera beliau. Ramai sudah yang membantah pernyataan Felix Siauw , seperti ceramahnya Gus Muwaffiq (lihta di sini: https://youtu.be/Px6qHXz0Ud4) Hal ini karena memang tidak ada petunjuk dalam Hadits bendera — yang menurut Ulama Hadits terkemuka Ibn Hajar sanadnya lemah itu — kata -kata Rasul menuliskannya sendiri. Felix jelas ngawur!

Sebelumnya ada juga video dari Habib Rizieq Shihab ( HRS ) yang menjelaskan Nabi Muhammad memang benar buta huruf, namun hal ini tidak membuat status Beliau Saw menjadi tercela karenanya. Penjelasan HRS ini jelas menohok Haikal Hassan dan Felix Siauw. Video HRS bisa disimak di sini : https://youtu.be/G 9IKYOMWY08

Dalam kesempatan ini , saya tidak akan bahas panjang lebar. Saya cuma mau sampaikan hasil pelacakan saya terhadap kitab - kitab tafsir mengenai QS al -Bayyinah ayat 2.

Secara umum baik kitab tafsir klasik (salaf) maupun modern (khalaf) berpendapat kata “ yatluw ” dalam ayat di atas juga bermakna “ yaqra -u ”. Namun para mufassir itu umumnya menolak bahwa Nabi SAW  bisa membaca. Yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW membaca al- Qur ’ an dengan hati beliau. Bukan membaca dari kitab yang tertulis di dalamnya huruf demi huruf. Ada juga yang mengatakan Nabi SAW membaca itu maksudnya dari hafalan beliau. Itu sebabnya terjemah Kemenag RI menggunakan kata “membacakan”, bukan “ membaca ”.

Ada satu tafsir klasik , Tafsir ar -Razi yang mengutip Imam Ja ’ far As- Shadiq bahwa Nabi SAW bisa membaca, namun tidak bisa menulis. Kok bisa gitu? Ya ini bagian dari kemukjizatan Nabi. Namun Imam ar -Razi tidak membenarkan atau menyalahkan pendapat ini. Dalam kalangan Syi’ ah memang terdapat pendapat semacam itu. Misalnya dalam kitab Biharul Anwar:
ﻛﺎﻥ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻲ ﻋﺼﺮ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭﻟﻜﻨﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻳﻜﺘﺐ ‏) ﺑﺤﺎﺭﺍﻷﻧﻮﺍﺭ 16/132 )

Tentu ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ ah membantah pendapat semacam ini . Menarik buat kita bahwa ulama besar mazhab Syafi ’ i Fakhruddin ar -Razi mengutip pendapat semacam ini di kitab tafsirnya. Kalau beliau hidup sekarang, wah bisa dituduh Syi’ ah...

Walhasil kesimpulan saya: saya belum menemukan kitab tafsir ahlus sunnah wal jama ’ ah yang secara tegas mendukung pernyataan Haikal Hassan bahwa Nabi tidak buta huruf berdasarkan QS al -Bayyinah ayat 2. Semoga di lain kesempatan Haikal Hassan (dan juga Felix Siauw) bisa menunjukkan kitab tafsir rujukannya.
Bagaimana dengan kata “yatluw” yang dibahas Haikal Hassan. Kalau benar anggapan beliau bahwa kata “yatluw” itu dimaknai membaca dengan adanya kertas atau lembaran, maka bagaimana dengan ayat ini? QS Ali Imran ayat 108:

ﺗِﻠْﻚَ ﺁﻳَﺎﺕُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻧَﺘْﻠُﻮﻫَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ

"tulah ayat - ayat Allah. Kami bacakan ayat - ayat itu kepadamu dengan benar”

Tentu pemahaman Haikal Hassan jadi berantakan. Bagaimana mungkin Allah SWT membacakan ayat -ayatNya kepada Nabi SAW dengan membaca dari lembaran atau kertas didepanNya?

Ibn ‘Asyur dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kata ‘yatluw’ dalam QS al-Bayyinah ayat 2 itu seharusnya dipahami secara majaz, bukan dalam arti harfiah membaca kata per kata. Kalau dipahami secara harfiah maka akan bertentangan dengan QS al -Ankabut ayat 48:

ﻭَﻣَﺎ ﻛُﻨْﺖَ ﺗَﺘْﻠُﻮ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻪِ ﻣِﻦْ ﻛِﺘَﺎﺏٍ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺨُﻄُّﻪُ ﺑِﻴَﻤِﻴﻨِﻚَ ۖ ﺇِﺫًﺍ ﻟَﺎﺭْﺗَﺎﺏَ ﺍﻟْﻤُﺒْﻄِﻠُﻮﻥَ

“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis) , benar -benar ragulah orang yang mengingkari (mu)”.

Para ulama tafsir yang saya kutip di bawah ini umumnya menegaskan bahwa Qs al -Bayyinah ayat 2 tidak mengindikasikan Nabi Muhammad Saw bisa membaca dari lembaran atau kitab yang ada tulisan di dalamnya. Tafsir Fathul Qadir:

{ ﺭَﺳُﻮﻝٌ ﻣّﻦَ ﭐﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺘْﻠُﻮ ﺻُﺤُﻔﺎً ﻣُّﻄَﻬَّﺮَﺓً { ﻳﻌﻨﻲ ﻣﺎ ﺗﺘﻀﻤﻨﻪ ﺍﻟﺼﺤﻒ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﻓﻴﻬﺎ ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ، ﻭﻳﺪﻝّ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺘﻠﻮ ﻋﻦ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺒﻪ ، ﻻ ﻋﻦ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻧﺘﻬﻰ ﻛﻼﻣﻪ

Tafsir al -Qurthubi:
ﺃﻱ ﻳﻘﺮﺃ ﻣﺎ ﺗﺘﻀﻤﻦ ﺍﻟﺼﺤﻒ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ؛ ﻭﻳﺪﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺘﻠﻮ ﻋﻦ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺒﻪ ، ﻻ ﻋﻦ ﻛﺘﺎﺏ؛ ﻷﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﺃﻣّﻴﺎ ، ﻻ ﻳﻜﺘﺐ ﻭﻻ ﻳﻘﺮﺃ

Tafsir al -Khazin:
ﺭﺳﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻱ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺒﻴﻨﺔ ﺭﺳﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺘﻠﻮﺍ ﺃﻱ ﻳﻘﺮﺃ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺻﺤﻔﺎ ﺃﻱ ﻛﺘﺒﺎ ﻳﺮﻳﺪ ﻣﺎ ﺗﻀﻤﻨﻪ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﻓﻴﻪ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻷﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﺮﺃ ﻋﻦ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺒﻪ ﻻ ﻋﻦ ﻛﺘﺎﺏ ﻣﻄﻬﺮﺓ ﺃﻱ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﺍﻟﺰﻭﺭ ، ﻭﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﻣﻄﻬﺮﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺒﻴﺢ،

Tafsir ar - Razi:
ﻓَﺈِﻥْ ﻗِﻴﻞَ : ﻛَﻴْﻒَ ﻧَﺴَﺐَ ﺗِﻠَﺎﻭَﺓَ ﺍﻟﺼُّﺤُﻒِ ﺍﻟْﻤُﻄَﻬَّﺮَﺓِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝِ ﻣَﻊَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﺃُﻣِّﻴًّﺎ؟ ﻗُﻠْﻨَﺎ : ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻠَﺎ ﻣَﺜَﻠًﺎ ﺍﻟْﻤَﺴْﻄُﻮﺭَ ﻓِﻲ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟﺼُّﺤُﻒِ ﻛَﺎﻥَ ﺗَﺎﻟِﻴًﺎ ﻣَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻭَﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏٍ ﻣَﻨْﺴُﻮﺏٍ ﺇِﻟَﻰ ﺟَﻌْﻔَﺮٍ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕِ ﺃَﻧَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ، ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﻜْﺘُﺐُ ، ﻭَﻟَﻌَﻞَّ ﻫَﺬَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﻣُﻌْﺠِﺰَﺍﺗِﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ .

Tafsir Ibn ‘Asyur:
ﻭﺍﻟﺘﻼﻭﺓ : ﺇﻋﺎﺩﺓ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺩﻭﻥ ﺯﻳﺎﺩﺓ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻻ ﻧﻘﺺ ﻣﻨﻪ ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﻛﻼﻣﺎ ﻣﻜﺘﻮﺑﺎ ﺃﻭ ﻣﺤﻔﻮﻇﺎ ﻋﻦ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺐ ، ﻓﻔﻌﻞ ﻳﺘﻠﻮﺍ ﻣﺆﺫﻥ ﺑﺄﻧﻪ ﻳﻘﺮﺃ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻛﻼﻣﺎ ﻻ ﺗﺒﺪﻝ ﺃﻟﻔﺎﻇﻪ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻮﺣﻲ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ ﻋﻠﻴﻪ .
ﻭﺍﻟﺼﺤﻒ : ﺍﻷﻭﺭﺍﻕ ﻭﺍﻟﻘﺮﺍﻃﻴﺲ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺠﻌﻞ ﻷﻥ ﻳﻜﺘﺐ ﻓﻴﻬﺎ ، ﻭﺗﻜﻮﻥ ﻣﻦ ﺭﻕ ﺃﻭ ﺟﻠﺪ ، ﺃﻭ ﻣﻦ ﺧﺮﻕ . ﻭﺗﺴﻤﻴﺔ ﻣﺎ ﻳﺘﻠﻮﻩ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﺤﻔﺎ ﻣﺠﺎﺯ ﺑﻌﻼﻗﺔ ﺍﻷﻳﻠﻮﻟﺔ ﻷﻧﻪ ﻣﺄﻣﻮﺭ ﺑﻜﺘﺎﺑﺘﻪ ﻓﻬﻮ ﻋﻨﺪ ﺗﻼﻭﺗﻪ ﺳﻴﻜﻮﻥ ﺻﺤﻔﺎ ، ﻓﻬﺬﺍ ﺍﻟﻤﺠﺎﺯ ﻛﻘﻮﻟﻪ : ﺇﻧﻲ ﺃﺭﺍﻧﻲ ﺃﻋﺼﺮ ﺧﻤﺮﺍ ‏[ ﻳﻮﺳﻒ : ٣٦ ‏] . ﻭﻫﺬﺍ ﺇﺷﺎﺭﺓ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻣﺮ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﻜﺘﺎﺑﺔ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺤﻒ ﻭﻣﺎ ﻳﺸﺒﻪ ﺍﻟﺼﺤﻒ ﻣﻦ ﺃﻛﺘﺎﻑ ﺍﻟﺸﺎﺀ ﻭﺍﻟﺨﺮﻕ ﻭﺍﻟﺤﺠﺎﺭﺓ ، ﻭﺃﻥ ﺍﻟﻮﺣﻲ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺳﻤﻲ ﻛﺘﺎﺑﺎ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﺃﻭﻟﻢ ﻳﻜﻔﻬﻢ ﺃﻧﺎ ﺃﻧﺰﻟﻨﺎ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻳﺘﻠﻰ ﻋﻠﻴﻬﻢ ‏[ ﺍﻟﻌﻨﻜﺒﻮﺕ : ٥١ ‏] ﻷﺟﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ.
ﻭﺗﻌﺪﻳﺔ ﻓﻌﻞ ﻳﺘﻠﻮﺍ ﺇﻟﻰ ﺻﺤﻔﺎ ﻣﺠﺎﺯ ﻣﺮﺳﻞ ﻣﺸﻬﻮﺭ ﺳﺎﻭﻯ ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ :
ﻭﻣﺎ ﻛﻨﺖ ﺗﺘﻠﻮﺍ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻪ ﻣﻦ ﻛﺘﺎﺏ ‏[ ﺍﻟﻌﻨﻜﺒﻮﺕ : ٤٨ ‏] ، ﻭﻫﻮ ﺑﺎﻋﺘﺒﺎﺭ ﻛﻮﻥ ﺍﻟﻤﺘﻠﻮ ﻣﻜﺘﻮﺑﺎ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺘﻠﻮ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻋﻦ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺐ ﻭﻻ ﻳﻘﺮﺃﻩ ﻣﻦ ﺻﺤﻒ ﻓﻤﻌﻨﻰ ﻳﺘﻠﻮﺍ ﺻﺤﻔﺎ ﻳﺘﻠﻮ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻣﻜﺘﻮﺏ ﻓﻲ ﺻﺤﻒ ﻭﺍﻟﻘﺮﻳﻨﺔ ﻇﺎﻫﺮﺓ ﻭﻫﻲ ﺍﺷﺘﻬﺎﺭ ﻛﻮﻧﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻣﻴﺎ

Tafsir Ibn ‘ Adil:
ﻭﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﻭﺍﺣﺪ ‏[ ﺃﻱ : ﻳﻘﺮﺃ ﻣﺎ ﺗﺘﻀﻤﻦ ﺍﻟﺼﺤﻒ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺘﻠﻮ ﻋﻠﻰ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺐ ﻻ ﻋﻦ ﻛﺘﺎﺏ ، ﻭﻷﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﺃﻣﻴًّﺎ ﻻ ﻳﻘﺮﺃ ، ﻭﻻ ﻳﻜﺘﺐ

Tafsir Ibn al - Jawzi:
ﻭﻣﻌﻨﻰ } ﻳﺘﻠﻮ ﺻﺤﻔﺎً { ﺃﻱ : ﻣﺎ ﺗﻀﻤﻨﺘﻪ ﺍﻟﺼﺤﻒ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﻓﻴﻬﺎ ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ . ﻭﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺘﻠﻮ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻋﻦ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺒﻪ ﻻ ﻣﻦ ﻛﺘﺎﺏ .

Shafwatut Tafasir :
ﺃﻱ ﻳﻘﺮﺃ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺻﺤﻔﺎً ﻣﻨﺰّﻫﺔً ﻋﻦ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻋﻦ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺐ ﻷﻧّﺎﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻣّﻲ ﻻ ﻳﻘﺮﺃ ﻭﻻ ﻳﻜﺘﺐ

At- Tafsir al -Wasith:
ﻭﺃﻱ ﺭﺳﻮﻝ ﻛﺎﺋﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﺘﻠﻮ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺻﻔﺤﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻣﻤﺎ ﺣﻔﻈﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺘﻠﻘﻲ ﻣﻦ ﺟﺒﺮﻳﻞ – ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ – ﻣﻨﺰﻫﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ

Tabik...
Oleh: Nadirsyah Hosen

https://islami.co/tafsir-al-bayyinah-ayat-2-benarkah-nabi-tidak-bisa-membaca/
Argumen Gus Nadir Patahkan Pendapat Haikal Hasan Terkait Nabi SAW Tidak Buta Huruf Argumen Gus Nadir Patahkan Pendapat Haikal Hasan Terkait Nabi SAW Tidak Buta Huruf Reviewed by Erhaje88 Blog on November 19, 2018 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.