Sidebar Ads

banner image

Pamor Prabowo Meredup Di Tangan Yusril, Rizieq Dan Hashim

Tidak sampai 3 bulan lagi, Pilpres 2019 akan memasuki hari H. Hawa panasnya makin terasa. Pergerakan para politisi maupun gertakan dan provokasi terasa kencang di sana sini. Manuver terbaru adalah resminya Partai Bulan Bintang (PBB) melabuhkan dukungan kepada pasangan Jokowi – Ma’ruf.

Sebuah langkah yang agak terprediksi, karena sebelumnya Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra mendadak menjadi kuasa hukum Jokowi – Ma’ruf Amin. Kabarnya sih berkat campur tangan Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf. Saya sampai kagum dengan kemampuan Erick Thohir ini. Dia bukan politisi tapi ilmu politiknya tergolong mantul!.


Kembali ke soal tenggelamnya Prabowo. Mendekati hari H Pilpres, kalau melihat survei, pendukung setia Prabowo hanya berada di kisaran 30 %. Dan nggak naik-naik.

Makanya makin ke sini, kubu Prabowo makin terasa berisik. Mereka sadar, kalau nggak berisik, ya nggak akan dilirik oleh para pemilih yang belum menentukan pilihannya atau yang masih bingung (swing voters). Entah disadari juga atau tidak, mungkin saking paniknya, ulah ketiga tokoh yang saya sebut di judul itu malah makin menenggelamkan Prabowo.

Yusril Ihza Mahendra

Dengan menjadi kuasa hukum Jokowi – Ma’ruf, ini mendekatkan Yusril dengan lingkaran dalam Jokowi – Ma’ruf. Lingkaran yang eksklusif dan penuh dengan bocoran-bocoran penting. Saya yakin banyak hal yang tidak dibuka ke publik dengan berbagai pertimbangan, terutama agar rakyat ini kondisinya aman, kondusif, tenang dan damai.

Kedekatan Yusril ini lah yang saya kira menjadi faktor utama dia membawa PBB memberikan dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf. Yusril kan tidak mau lah ikutan tenggelam bersama Prabowo. Sebagai pengacara ahli, Yusril tahu hukum sampai ngeletek. Sebagai politisi, Yusril juga tetap ingin eksis. Masak mau ikutan nyungsep.

Padahal di kubu Prabowo, yang namanya ahli hukum itu ya Yusril. Dengan mendukung Jokowi, Yusril menurunkan pamor dan kredibilitas Prabowo. Masak capres tidak punya ahli hukum? Kalau nunjuk Ferdinand atau Habiburokhman, ya nggak sekuku-nya Yusril dong. Prabowo pun tenggelam sekitar 15 cm.

Rizieq Shihab

Dulunya, keberadaan Rizieq Shihab di Arab Saudi dan rencana kepulangannya bisa dipakai Prabowo sebagai sarana menarik suara pemilih. Namun ini semua mendadak basi, ketika Ahok bebas murni dari penjara.
Ahok keluar dari penjara sebagai orang terkenal, orang kaya dan punya calon istri muda dan cantik. Kondisi Ahok yang malah makin cemerlang ini, menjadikan Rizieq Shihab bagai orang gagal di Arab Saudi yang kehilangan pamornya. Hidupnya pas-pasan, nggak berani pulang dan terlihat menderita lahir bathin.

Satu-satunya langkah yang bisa mengangkat pamor Rizieq adalah jika dia mau pulang sendiri ke Indonesia dengan jantan. Padahal dia menunggu dibantu sama Prabowo. Emang Prabowo mau bantu? Saya kok nggak yakin.

Diamnya Prabowo harusnya diartikan Rizieq sebagai panggilan untuk balik ke tanah air. Dengan sikap ksatria macam itu, maka Rizieq bisa jadi akan kembali menjadi “singa”. Kalau nggak mau pulang-pulang ya sama saja dengan ikut menarik Prabowo tenggelam.

Swing voters bisa jadi melihat Rizieq jadi kurang hormat sama Prabowo. Bikin pamor Prabowo nggak naik-naik. Namun kontribusi Rizieq terhadap tenggelamnya Prabowo ini dianggap sedikit sekali oleh kubu Prabowo sendiri, karena ya itu tadi, pamornya Rizieq juga sudah terpuruk untuk bisa dijadikan sebagai magnet buat suara pemilih baru.

Sementara amunisi “capres pilihan ulama” sudah jarang dipakai karena ketahuan kalau Prabowo tidak bisa jadi imam salat dan diajak tes ngaji malah kabur. Kalau Rizieq terus saja memakainya, sama saja dengan membuat Prabowo jadi tertawaan publik. Ini mah jadi deritanya Prabowo, dong!

Hashim Djojohadikusumo

Adik Prabowo yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra ini baru saja mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Hashim mengatakan Prabowo menerima segala bentuk dukungan, bahkan dari anak-cucu PKI. Kami akan terima dukungan dari mana pun, kecuali iblis, kecuali setan, yang lain kami terima, Prabowo terima.

Bahkan anak dan cucu (anggota) PKI pun, cicit PKI, kami akan terima dukungannya,” ujar Hashim. “Tapi yang jelas Pak Prabowo tak dibawa ke arah ‘palu-arit’. Prabowo tetap Pancasila. Tetap UUD 45, tetap NKRI,” tambahnya Sumber.

Pernyataan ini sangat menggembosi Prabowo secara internal maupun external. Kita sangat familiar dengan hoaks Jokowi PKI dan PDIP PKI. Lah ini kok malah mengundang anak-cucu PKI mendukung Prabowo.

Bagaimana dengan kalangan agamis pendukung Prabowo seperti FPI dan eks HTI yang selalu memakai isu PKI sebagai sarana untuk “menakut-nakuti” dan menarik pemilih (baru)? Dengan adanya pernyataan Hashim itu, sama halnya dengan Prabowo tidak memandang penting dukungan FPI dan eks HTI. Membuka pintu menarik dukungan baru, namun dengan menabrak pendukung lama.

Sedangkan secara eksternal, pernyataan Hashim ini bisa dinilai sebagai langkah pragmatis karena sedang panik. Bagai orang yang sedang tenggelam, segala apa yang ada dicoba untuk digapai.

“Logika seperti ini dikenal sebagai strategi catch-all, mengakomodasi kepentingan semua kelompok asal mau memberi tambahan dukungan elektoral. Ini artinya, kubu Prabowo akan menerima dukungan semua segmen, mulai dari HTI, FPI, koruptor, kriminal, preman sampai dengan mafia asal mereka mendukung Prabowo – Sandi,” kata Ace Hasan Syadzily dari TKN Jokowi – Ma’ruf.

Yang begini bukannya menarik para swing voters, malah mereka jadi kurang respect dan bikin takut. Kok kayak mengemis ya. Kok ini kayak jadi kumpulan para penjahat ya? Kok beda dengan apa yang selama ini diserukan oleh kalangan mereka sendiri ya? Jadi yang PKI itu siapa? Dan Prabowo pun semakin tenggelam…

https://www.bukafakta.com/tenggelamnya-prabowo-di-tangan-yusril-rizieq-dan-hashim/10657/amp/
Pamor Prabowo Meredup Di Tangan Yusril, Rizieq Dan Hashim Pamor Prabowo Meredup Di Tangan Yusril, Rizieq Dan Hashim Reviewed by Erhaje88 Blog on February 01, 2019 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.