Sidebar Ads

banner image

Pribumi Lagi, Pribumi Lagi

Oleh: Hans Midas Simanjuntak Full


Isu politik yang dibawa belakangan ini, terutama oleh ormas-ormas kelompok Bumi datar, ketepatan kelomok pendukung kampretoz Anies-Sandi, ya pribumi lagi pribumi lagi.
Haa, emang gak ada isu lain lagi apah yang bisa diangkat?
Betul, Tionghoa keturunan Cina, asal Tiongkok, bukanlah pribumi.

Lah tapinya, emang Arabic, keturunan Arab, Hadrami Hadramaut Yaman itu pribumi apah? Orang Hindi, keturunan India, asal Tamil Madras Bombay itu pribumi Nusantara?
Ya bukan.
Emangnya Amerika Serikat, lalu keturunan Belanda, bangsa bangsa Eropa Jepang Korea itu pribumi?
Yaa, bukan juga.

 Kalo mau tau sejarah, baik para turunan Arab, Cina Tionghoa, India itu disebut kaum atau golongan Timur Asing (Vremde Oosterlingen), oleh pihak Pemerintah kolonial asing tempo doeloe. Pemerintah Hindia Belanda, yang berkuasa di Nusantara sebelum NKRI 1945 terbentuk.
Pemerintah masa ini juga menempatkan keturunan-keturunan Eropah, Europeanen --termasuk tentunya orang Amerika diklasifikasi masuk strata golongan I, golongan paling elit.
 Aktualnya masa itu keturunan-keturunan Arab, Cina Tionghoa, India, masuk strata golongan II, ekonominya lumayan kaya.
Pribumi suku-suku indigenous Nusantara, disebut dengan Inlander, masuk strata III dianggap Kolonialis Imperialis Belanda kala itu sebagai golongan lebih rendah, terendah secara sosial kependudukan.

 Suku-suku Nusantara pribumi merupakan keturunan dari 4 ras utama yang masih dianggap eksis, belum dianggap punah seperti Manusia Soloensis, Pithecan thropus, Manusia kerdil Mante atau Hobbit Flores. Ke 4 turunan ras pribumi itu, adalah: Negroid Melanesia (misal Papua), Vedoid (seperti di Maluku dan NTT), Proto -Melayu (suku-suku di kebanyakan Indonesia Barat dan Tengah area bagian dalam, dan Deutero Melayu (Indonesia Barat dan Tengah bagian pesisir).

 Tionghoa meski ditengarai ekonominya rata-rata sangat maju, tidaklah bisa dikatakan menguasai peta kebijakan Indonesia. Apalagi dikaitkan dengan Tiongkok China sudah mulai menguasai Indonesia.
Itu ngga benar.
 Justru Tionghoa di Indonesia banyak malah yang alami represi. Masuk sekolah PTN jadi TNI Polri PNS dibatasi.
Kerusuhan jadi korban, seperti Peristiwa Mei 98, dll.
Yang menguasai banyak peta kebijakan Indonesia selama paling tidak 50 taon belakangan atas kebijakan kebijakan RI kemarin kalo mau jujur ya Amerika, beserta sekutu-sekutunya seperti Inggris Arab Saudi, Jepang Korea Singapura Ostrali.
 Justru Tiongkok China, India apalagi Rusia kurang pengaruhnya atas kebijakan2 yang diambil Indonesia.

 Dalam sikon begitu, Tionghoa di Indonesia kebanyakan malah berorientasi ke Amerika dan sekutunya untuk bisa eksis ekonomi selama beberapa dekade. Bukan ke Tiongkok China.
Jadi hanya omong besar, hoax, dramatisasi politis dikatakan Tiongkok, Cina, jadi ancaman. Tiongkok China telah jadi ancaman bagi Amerika, Inggris Arab lah iya. Tapi jadi ancamankah bagi RI, NKRI, bagi Pribumi suku-suku Nusantara?--versi kalo kita mau memakai uraian definisi di atas---.
Ya, tidak, minimal belum, jangan sampe.
Karena natur kita sejak dulu sebenarnya Non blok, politik kita Bebas aktif. Malah dalam tahapan-tahapan ke depan kita mau bangkit, target jangka panjang jadi Negara ekonomi terbesar ke-5 di dunia. Pastinya melewati Belanda yang doeloe telah menempatkan kepribumian kita pada golongan terendah. Melampaui sebisanya Arab, juga India.
Belajarlah sejarah.

(Baca juga: Agama Datang Tanpa Istilah Pribumi dan Non Pribumi)
Pribumi Lagi, Pribumi Lagi Pribumi Lagi, Pribumi Lagi Reviewed by Erhaje88 Blog on April 01, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.