Sidebar Ads

banner image

Kunci Pemahaman (Kalam Syrikh Ali Jumuah)

Sayyidi syekh Ali Jum’ah berkata:
ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻷﻗﻮﺍﻝ ﻭﺍﻷﻓﻌﺎﻝ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺼﺪﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺃﻥ ﺗﺤﻤﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻭﺟﻪ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﺘﻌﺎﺭﺽ ﻣﻊ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ
“Pada dasarnya, setiap perkataan dan perbuatan seorang muslim harus dipahami dari sudut apa pun yang tidak bertentangan dengan pokok keyakinannya sebagai pemeluk agama Islam”.

Ini adalah salah satu kaidah paling penting dalam interaksi kita dengan sesama umat Islam, karena setiap umat Islam memiliki satu hal yang pasti, yaitu bahwa ia pemeluk Agama Islam yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal yang pasti ini tidak mungkin boleh diruntuhkan oleh apa pun yang masih belum pasti.
Alangkah indahnya menyatukan kaidah di atas dengan perkataan yang saya dengar dari sayyidi habib Ali
AlJufri berikut ini:

“Jika Lā ilāha illallāh (tiada tuhan selain Allah) begitu berharga bagi hatimu maka kamu pasti akan menghargai semua yang mengatakan Lā ilāha illallāh”

Sayyidi syekh Ali Jum’ah berkata:
ﺍﻟﻤَﺰِﻳَّﺔ ﻻ ﺗَﺴْﺘﻠﺰِﻡُ ﺍﻷﻓﻀَﻠﻴﺔ
“Keistimewaan tidak pasti menunjukkan pada keunggulan”.
Kaidah ini membantu kita memahami banyak hal, misalnya:
1. Para sahabat Nabi memiliki keistimewaan besar yang tidak dimiliki oleh para nabi dan rasul, yaitu mereka telah berjihad bersama Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam. Namun keistimewaan ini tidak berarti bahwa para sahabat lebih unggul derajatnya dari satu pun nabi.
2. Allah memberikan pahala yang setara dengan pahala 50 sahabat Nabi kepada orang yang memegang teguh Agamanya pada masa fitnah. Ini adalah keistimewaan yang Allah anugerahkan padanya. Namun keistimewaan ini tidak menunjukkan bahwa ia lebih utama dari satu pun sahabat Nabi.

ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺳَﻴّﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻮﻥ، ﻭﻟﻴﺲ ﺳﻴﺪﺍ ﻟﻠﻜﻮﻥ
Manusia adalah tuan di alam semesta, namun bukan tuan yang memiliki alam semesta
Bagian pertama kaidah ini “Manusia adalah tuan di alam semesta” mengajarkan bahwa:
- Alam semesta telah Allah ciptakan, desain, tundukkan dan sediakan khusus untuk kesejahteraan manusia.
- Manusia tidak boleh diperbudak oleh apa pun karena ia adalah tuan. Ia tidak boleh diperbudak oleh langit, bumi dan segala isinya. Bahkan ia tidak boleh diperbudak oleh hawa nafsunya sendiri, karena manusia adalah tuan.
- Manusia harus menjadi tuan yang baik di alam semesta. Ia harus menjaga, melestarikan, memakmurkan dan mengembangkan alam semesta dan dirinya sendiri.
Bagian kedua kaidah ini “Manusia bukan tuan yang memiliki alam semesta” mengajarkan bahwa:
- Ada Tuan yang memiliki manusia, alam semesta dan segalanya. Tuan ini adalah Allah.
- Menjadi hamba yang benar-benar dimiliki oleh Tuhan Pemilik segalanya adalah puncak hakikat manusia.
- Jika manusia benar-benar yakin bahwa ia benar-benar dimiliki oleh Allah Yang memiliki segala sesuatu, sebagai hamba-Nya, maka ia pasti mendapatkan hidupnya selaras dengan alam semesta; teratur tanpa cacat, dan selalu bertasbih, bersujud dan patuh pada kebijakan, kuasa, kasih sayang, kekayaan dan kelembutan Allah.

الإنسان قَبْل البُنيان
Manusia lebih utama dari benda bangunan
والساجد قَبْل المساجد
Orang muslim lebih utama dari masjid

Dari dua kaidah ini dapat dipahami bahwa:• Manusia -sebagai seorang manusia- tidak boleh disamakan dengan apa pun di alam semesta ini, karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang terbentuk dari jasad, roh, jiwa, akal dan hati. Maka sangat tidak boleh memperlakukan manusia sepertihalnya memperlakukan makhluk hidup lain apalagi menganggapnya sama dengan benda. Ini artinya, manusia tidak boleh diperlakukan dengan segala perlakuan yang bertentangan dengan kemuliaannyasebagai manusia.• Sangat tepat bahwa “Mengembangkan manusia adalah tugas utama kita” ( تنمية الإنسان مهمتنا الأساسية ). Ini juga adalah motto yang dibawa oleh syekh Ali Jum’ah pada seluruh kegiatan sosial beliau, terutama yang terwujud padaYayasan beliau, Mishr el-Khair. Ini karena tidak akanada kebangkitan dan kemajuan tanpa pendidikan, dan tidak ada pendidikan yang baik -sebagai pembangun karakter manusia yang baik- tanpa adanya sumber daya manusia yang baik.• Seluruh kegiatan manusia harus berorientasi pada pengembangan manusia dalam segala aspeknya, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan.• Sudut pandang ini adalah salah satu landasan syekh Ali Jum'ah dalam menyusun ulang urutan Maqâshid Syarî`ah (tujuan-tujuan luhur Islam) dengan urutan ini:1- Menjaga Akal2- Menjaga Jiwa3- Menjaga Agama4- Menjaga Kehormatan Manusia5- Menjaga Hak Milik Manusia.• Seorang muslim -sebagai pemeluk Agama Islam- memiliki kemuliaan lebih, bahkan lebih mulia di sisi Allah dari Ka'bah, karena ia telah Allah mulia kan dengan dua kalimat syahadat.Maka berhati-hatilahpada darah, kehormatan, hak dan privasi setiap muslim.
Kunci Pemahaman (Kalam Syrikh Ali Jumuah) Kunci Pemahaman (Kalam Syrikh Ali Jumuah) Reviewed by Erhaje88 Blog on July 02, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.