Sidebar Ads

banner image

Surat (Terbuka) Dari Riak Anak Sungai Untuk Sang Samudera, Cak Nun



Oleh: Lulus Suprapto

Sebelumnya ijinkan saya menyampaikan salam takdzim untuk beliau dari lubuk hati terdalam.
Pada saat menyimak pernyataan Cak Nun :
“Karena pada saat ini, HTI, FPI, dan lain-lain dibubarkan, NU mendapat 1,5 triliun untuk pengembangan ekonomi. Yang satu ngrakoti duit (makan duit), yang satu diidek-idek (diinjak-injak). Dan itulah pecah belah. Divide et impera yang luar biasa di rezim sekarang ini,
saya jadi teringat petuah Cak Nun :
" nggak masalah agama apapun yang di anut yang penting output di masyarakat itu baik..jadi orang yang mengamankan, menentramkan, menolong saat dibutuhkan.."


Cak Nun Gegabah, Tuduh PBNU Dapat Duit 1,5 Triliun oleh erhaje88

Maka kukatakan, beliau adalah manusia yang telah menyamudra. Jangan tanyakan aliran agama atau mazhab padanya, kurasa Cak Nun hanya tersenyum.
Karena samudera adalah hakikat, yang menampung semua aliran air anak sungai, air limbah hingga air pegunungan.

Ijinkan saya, yang jangankan maqom hakikat, maqom syariat ku pun masih layak dipertanyakan, untuk mengajukan sudut pandang yang awam. Saya yang hanya riak-riak kecil di sungai, tentu tidak layak disandingkan dengan Cak Nun yang (telah) menyamudra. Tapi saya yakin Cak Nun akan memakluminya, karena saya percaya beliau adalah manusia egaliter, budayawan seniman yang berjiwa merdeka dengan spirit agama.

Sepertinya bagi Cak Nun yang menyamudra, HTI & NU adalah sama. Bukankah bagi samudera, limbah beracun dan air pegunungan akan ditampung & disatukan?
Namun dunia kami masihlah berupa kolam, yang ketat dengan pembatasan-pembatasan. Di kolam kami, meski sama-sams air namun terbagi menjadi bermacam-macam, dari air suci yang menyucikan, air suci tapi tidak menyucikan hingga air najis.
Isi samudra tidak selalu pas di kolam kami. Di kolam kami, pernyataan Cak Nun mengesankan HTI diperlakukan secara zalim (di idek-idek), pada saat yang sama NU sedang pesta pora dengan uang triliunan. Karena itu Cak Nun yang menyamudra menyimpulkan bahwa pemerintah telah memecah belah umat Islam. Di kolam kami, pernyataan tersebut tentu sangat kontra produktif dengan gencarnya upaya pemerintah bersama NU serta komponen lain yang berjuang menjaga kesatuan NKRI dan Pancasila.
Di dunia kolam kami, membandingkan pembubaran HTI dan tuduhan dana triliunan untuk NU (meski telah disanggah oleh PBNU) tentu tidak setara. Sebagaimana meski secara hakikat, benalu & pohon kelapa adalah sama-sama tanaman, namun didunia kami keduanya dibedakan. Pembedaan jenis ini tentu berakibat pada pembedaan perlakuan. Pada benalu akan diterapkan pembasmian, pada pohon kelapa akan diupayakan pengembang biakan.
Di kolam kami, HTI dengan khilafahnya adalah benalu bagi NKRI. Sedangkan NU bagai pohon kelapa yg bermanfaat bagi NKRI. Alasan membubarkan HTI adalah sama dengan alasan membubarkan PKI.
Maka membubarkan HTI dan merawat NU bukanlah politik divide et impera pemerintah. Melainkan untuk menjaga kedaulatan NKRI untuk kemaslahatan kehidupan didalamnya.

Berbeda dengan samudera, dikolam kami, keadilan bukanlah perlakuan yang sama, namun memperlakuan sesuai dengan keadaannya.
Dan kita semua secara kolektif tempatnya adalah dikolam, bukan di samudera, karena samudera hanyalah milik jiwa dalam ruang sunyi tak bertepi.

Meski secara hakikat, bumi adalah milik Allah seperti slogan HTI, namun di kolam kami, setiap wilayah ada tuan rumah pemiliknya. Kalo tidak demikian, bukankah Raisa yang milik Allah itu juga layak di-aku milik semua jomblowan dikolam kami..
Salam takzim dari riak anak sungai.

Baca tanggapan PBNU terkait tuduhan Cak Nun:
https://www.nu.or.id/post/read/79568/pbnu-tanggapi-soal-dana-rp15-triliun-dari-pemerintah
Surat (Terbuka) Dari Riak Anak Sungai Untuk Sang Samudera, Cak Nun Surat (Terbuka) Dari Riak Anak Sungai Untuk Sang Samudera, Cak Nun Reviewed by Erhaje88 Blog on July 22, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.