Oleh: Yusuf Muhammad
Sosok perempuan tangguh itu bernama Siti Zubaidah, umurnya masih 25 tahun namun dia harus menjanda karena suaminya bernama Muhammad Al Zahra (Zoya) telah meninggal dunia. Almarhum dituduh mencuri amplifier Musholla lalu dibakar hidup-hidup oleh sekelompok manusia biadab di Bekasi.
Siti Zubaidah bukanlah seorang wanita keturunan ningrat, bukan juga anak pengusaha kaya yang bergelimang harta. Ia hanya lahir dari keluarga biasa, bahkan bisa dibilang kurang mampu namun bukan berarti ia tidak berilmu.
Siti Zubaidah kini tinggal bersama anak balitanya bernama Alif (4 tahun), ia juga sedang mengandung anak yang statusnya sudah yatim. Sungguh teriris membayangkan si cabang bayi yang tak pernah bisa merasakan dekapan dan kasih sayang bapaknya saat lahir di dunia nanti.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Siti Zubaidah membuka warung kecil dan berdagang makanan demi untuk mencukupi kebutuhan. Zubaidah juga mendapatkan bantuan rumah dari Infaq Dakwah Center (IDC), total berjumlah 651jt lebih namun 400 juta disumbangan lagi oleh Zubaidah ke IDC untuk membantu anak-anak yatim yang lain.
Sungguh muliah hati Zubaidah, dia telah menunjukkan kebesaran hati dan keikhlasan sebagai hamba ciptaan Tuhan.
Setiap kejadian akan selalu ada hikmahnya, dan semoga akhlaq yang dicontohkan oleh Zubaidah bisa menjadi tauladan bagi kita semua. Khususnya bagi mereka yang suka arogan, emosional, baperan, dan bertindak radikal dikit-dikit teriak "bakar-bunuh."
Dan buat para pengacara yang katanya pembela ulama dan umat. Seharusnya sosok seperti Zubaidah inilah yang harus dibela, bukan seperti bos First Travel yang suka foya-foya dan menipu puluhan ribu jamaah.
Sosok perempuan tangguh itu bernama Siti Zubaidah, umurnya masih 25 tahun namun dia harus menjanda karena suaminya bernama Muhammad Al Zahra (Zoya) telah meninggal dunia. Almarhum dituduh mencuri amplifier Musholla lalu dibakar hidup-hidup oleh sekelompok manusia biadab di Bekasi.
Siti Zubaidah bukanlah seorang wanita keturunan ningrat, bukan juga anak pengusaha kaya yang bergelimang harta. Ia hanya lahir dari keluarga biasa, bahkan bisa dibilang kurang mampu namun bukan berarti ia tidak berilmu.
Siti Zubaidah kini tinggal bersama anak balitanya bernama Alif (4 tahun), ia juga sedang mengandung anak yang statusnya sudah yatim. Sungguh teriris membayangkan si cabang bayi yang tak pernah bisa merasakan dekapan dan kasih sayang bapaknya saat lahir di dunia nanti.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Siti Zubaidah membuka warung kecil dan berdagang makanan demi untuk mencukupi kebutuhan. Zubaidah juga mendapatkan bantuan rumah dari Infaq Dakwah Center (IDC), total berjumlah 651jt lebih namun 400 juta disumbangan lagi oleh Zubaidah ke IDC untuk membantu anak-anak yatim yang lain.
Sungguh muliah hati Zubaidah, dia telah menunjukkan kebesaran hati dan keikhlasan sebagai hamba ciptaan Tuhan.
Setiap kejadian akan selalu ada hikmahnya, dan semoga akhlaq yang dicontohkan oleh Zubaidah bisa menjadi tauladan bagi kita semua. Khususnya bagi mereka yang suka arogan, emosional, baperan, dan bertindak radikal dikit-dikit teriak "bakar-bunuh."
Dan buat para pengacara yang katanya pembela ulama dan umat. Seharusnya sosok seperti Zubaidah inilah yang harus dibela, bukan seperti bos First Travel yang suka foya-foya dan menipu puluhan ribu jamaah.
Belajar Dari Isteri Zoya, (Suami Yang Dibakar Hidup-Hidup Oleh Massa)
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
August 18, 2017
Rating:
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
August 18, 2017
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE