Sidebar Ads

banner image

Gara-Gara FDS, Jangan Bikin NU dan Muhammadiyyah Bertengkar

Oleh: Nadirsyah Hosen

Saya mau komen soal Full Day School (FDS) yang sedang ramai belakangan ini. Saya tidak komen aspek pendidikannya karena saya bukan ahli pendidikan. Saya komen hal lain.



Masalah FDS ini jangan sampai jadi pintu masuk mengacak-acak relasi PP Muhammadiyah dan PBNU. Ini jangan digiring pada pertarungan keduanya
Kita semua berkepentingan agar PP Muhammadiyah dan PBNU kompak dan rukun menjaga NKRI. Kalau dibiarkan saja, ini jadi bola liar

PBNU bereaksi soal FDS tentu wajar saja karena dikhawatirkan ini mengganggu keberlangsungan Madrasah Diniyyah (Madin) di lingkungan NU. Kebjjakan Mendikbud, Muhajir tentang FDS layak dikritik. Tapi ingat ini kebijakan pemerintah. Jangan dilihat ini kebijakan Menteri yang orang Muhammadiyah. Jadi semua kritikan FDS itu diarahkan kepada pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, bukan diarahkan kepada Muhammadiyyah.

*Baca berita di NU Online:
Jokowi dan Muhajir Akan Dicatat Sejarah Sebagai Pembunuh Diniyyah?

NU merasa dirugikan lalu kritik Mendikbud wajar saja. Tapi reaksi PP Muhammadiyyah yang secara terbuka membela Mendikbud mengundang tanya. Apa kerugian PP Muhammadiyyah kalau FDS dibatalkan, dan apa keuntungannya kalau diteruskan? Kenapa Muhammadiyah total mendukung FDS?

Disaat NU merasa dirugikan oleh FDS, kenapa Muhammadiyah malah mendukung FDS? Ini pertanyaan para Kiai NU

NU dan Muhammadiyyah tidak boleh melihat Mendikbud sebagai orang Muhammadiyah. Mendikbud itu representasi pemerintah. Ini harus dipilah.
Jadi mohon isu FDS ini jangan disikapi sebagsi pertarungan Muhammadiyah dan NU. Ini protes NU kepada Mendikbud sebagai representasi Pemerintah.

Kengototan Mendikbud disaat Presiden Jokowi sedang menyiapkan Perpres tentu mengagetkan. Kenapa FDS jalan terus? Kenapa tidak menunggu Perpres?

Reaksi keras NU mengindikasikan bahwa Kemendikbud belum tuntas mensosialisasikan konsep FDS. Konsultasi dengan masyarakat diabaikan

Saat ini PBNU sudah mengeluarkan instruksi ke jajarannya untuk menentang pemberlakuan FDS. PWNU Jatim langsung  bereaksi meresponnya. Sejumlah kiai yang kalem dan adem mulai bersuara tegas akan kebjjakan Mendikbud soal FDS ini. Mendikbud sudah memancing kegaduhan.

Saran saya, Presiden Jokowi membuat pertemuan dengan PBNU dan PP Muhammadiyah serta Mendikbud dan Menag untuk cari jakan keluar bersama.
Semoga ada kompromi dan jalan keluar bersama agar isu FDS ini tidak disamber pihak lain yang ingin mengacak-acak relasi Muhammadiyyah dan NU.
Tabik,
Gara-Gara FDS, Jangan Bikin NU dan Muhammadiyyah Bertengkar Gara-Gara FDS, Jangan Bikin NU dan Muhammadiyyah Bertengkar Reviewed by Erhaje88 Blog on August 10, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.