Sidebar Ads

banner image

Mengapa 'Harus' Selingkuh?

Oleh: Wulan Darmanto*
Pernah tidak, kita terkaget-kaget saat mendengar berita bahwa Mr. A berselingkuh, padahal istrinya cantik dan pintar? Sementara selingkuhannya bak bumi dan langit dengan danh istri. Otak pas-pasan, body permak-an, muka pun standar.
How come? Mengapa dia sebodoh itu? Apa kekurangan istrinya?
Kita sibuk kasak kusuk begitu. Kita salahkan si lelaki. Padahal mengapa pria berselingkuh, jawaban utamanya cuma satu: karena ada wanita yang mau. That's all.

Lelaki yang berselingkuh, pasti istrinya melempem di ranjang. Hohoho... belum tentu.. karena selingkuh ini bukan semata urusan s3ks semata. Oh bukaan..
Kalau selingkuh cuma urusan memenuhi gejolak bawah perut, untuk apa miara kambing hanya untuk makan sate, bukan? Sementara warung sate bertebaran dimana-mana. Si pria tinggal datang, duduk, nikmati, lalu pulang. No worries. No drama.
Tapi nyatanya itu kambing dipiara juga. Pasti ada alasan besar dong?

Sebenarnya klise sih alasannya.. dan kalau pun dijabarkan, kita kaum wanita ini pasti akan mementahkan juga.
Karena si kambing tampak nurut sama majikan. Memuaskan egonya. Bisa jadi teman main. Memberi hal yang dibutuhkan majikan, yang tidak bisa didapatkan si majikan dari peternakan pribadinya.
Klise kan? Pengen nonjok kan? Tapi inilah nyatanya..

Sejak dulu saya selalu percaya, bahwa perselingkuhan itu adalah sebuah bakat. Artinya, dengan keadaan yang sama, misalnya sama-sama jauh dari pasangan, dan sama-sama digoda orang lain, antara orang yang satu dengan orang yang lainnya bisa merespons berbeda.
Dan percaya atau tidak, selingkuh ngga selalu milik bad boy saja. Siapa bilang lelaki baik-baik tidak bisa selingkuh?
Bisa, kawan. Sangat bisa.
Karena perselingkuhan itu ibarat baskom es yang diaduk spatula. Licin. Sulit direnggut. Bikin penasaran.
Ini soal hati. Dan masalah yang bergejolak di hati, sampai kapan pun hanya jadi misteri. Meski akal logika sekuat tenaga berusaha bikin otak aktif lagi, tapi masalah utamanya bukan di kepala. Melainkan ada di dalam dada.
Inilah jawabannya mengapa orang yang berselingkuh seperti kacau jiwanya. 1001 tausiyah mental semua. Seolah ia hidup dalam dunianya sendiri saja.

Karena ketika jantung dan hati terbakar, tak bisa ada kehidupan di dalamnya. Yang ada hanya kegelapan, lalu berangsur menuju kematian.
Kata orang, selingkuh itu ada grade-nya. Grade 1 (flirting,chatting), grade 2 (dating), grade 3 (tak perlu dijelaskan ya..)
Si pelaku bisa saja berhenti sampai grade 1. Biasanya ini karena chatting diawali oleh rasa iseng, penasaran saja, dan mengusir kebosanan.
Lalu jika rasa penasaran makin kuat, naiklah menjadi grade 2. Yang biasanya kalau sudah di tahap ini, sulit untuk tidak naik level.
Nah kalau sudah level final.. tidak ada yang bisa menghentikan, selain kesadaran yang datang dari diri sendiri. Anak, istri, atau suami, semua jadi tidak penting lagi.

Untukmu, kawan, siapa pun engkau, yang sedang terjerat dalam pusaran 9 huruf ini, tidak ada kata terlambat untuk melepaskan.
Apa yang kau lakukan, ibarat memeluk pohon kaktus saja. Makin kuat kau peluk, makin terasa sakit.
Lepaskan. Lupakan. Dan kembalikan kesadaran. Jika belum sadar juga, segeralah mencari bantuan.
Pulanglah. Sebelum langkahmu terlalu jauh. Sebelum kau lupa jalan pulang, sementara orang yang kau kejar nyatanya tak pernah bisa kau sebut sebagai "rumah".
*Penulis buku (Facebook/wulan.darmanto)
Mengapa 'Harus' Selingkuh? Mengapa 'Harus' Selingkuh? Reviewed by Erhaje88 Blog on August 30, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.