Makam Miura Jo, Pejuang Bali asal Jepang di Setra Badung.
Kita lebih sering mengenal pejuang Bali seperti I Gusti Ngurah Rai dan Gusti Ketut Djelantik. Tetapi, pejuang Bali yang asli Jepang bernama Miura Jo jarang terekspos media.
Dalam prasasti di makam Miura Jo, terdapat keterangan bahwa Miura Jo lahir di Tokyo tanggal 10 Agustus 1888 dan meninggal di Denpasar pada tanggal 7 September 1945. Yang menarik adalah di prasasti tersebut terdapat kalimat “NIPPON BALIKAI” yang artinya kurang lebih Perkumpulan masyarakat Jepang di Bali.
Siapa Miura Jo?
Miura Jo lahir pada jaman Meiji 20 (1888) di Sendai, prefektur Miyagi. Pada usia 20-an tahun, beliau pergi ke Makkasar (Ujung Pandang, Sulawesi) untuk menjalankan usaha toko import. Kemudian, dia pindah ke pulau Bali dan menjalankan usaha Trading Company dan Toko Sepeda bernama “Toko Sepeda Tuan Jepang/トコ・スペダ・トワン・ジャパング”.
Di dalam perusahaannya, tidak ada rasa diskriminasi antara pekerja Jepang dan masyarakat Bali. Maka itu, penduduk Bali mempercayai dan menghormati beliau, dan dijuluki sebagai “Manajer besar Miura”.
Miura Jo juga bertugas sebagai penerjemah tentara militer Jepang, ketika Jepang dan Belanda mengekspansi Bali. Saking cintanya terhadap Bali, Miura Jo pun berbalik arah untuk bergabung dengan tentara Indonesia untuk melawan Jepang yang notabene negerinya sendiri.
Miura Jo pun berjanji pada masyarakat Indonesia khususnya Bali agar bisa menggenggam kemerdekaan.
Tetapi, kenyataannya Jepang tidak mampu memberikan kemerdekaan sesuai dengan janjinya terhadap masyarakat Bali. Merasa malu di hadapan masyarakat Bali akan janjinya, Miura Jo melakukan bunuh diri dengan menembak pistol di kepalanya pada tanggal 7 September 1945.
Masyarakat Bali merasa kehilangan sosok yang telah memberikan bantuan dan perlindungan selama hidupnya. Sosok yang ramah tanpa membedakan kasta, jabatan dan martabat membuat Miura Jo disukai banyak orang.
Kita tentu merindukan sosok seperti Miura Jo saat sekarang ini.
Suksma Miura Jo, sumbangsihmu akan selalu kami kenang.*
*Dari berbagai Sumber
Kita lebih sering mengenal pejuang Bali seperti I Gusti Ngurah Rai dan Gusti Ketut Djelantik. Tetapi, pejuang Bali yang asli Jepang bernama Miura Jo jarang terekspos media.
Dalam prasasti di makam Miura Jo, terdapat keterangan bahwa Miura Jo lahir di Tokyo tanggal 10 Agustus 1888 dan meninggal di Denpasar pada tanggal 7 September 1945. Yang menarik adalah di prasasti tersebut terdapat kalimat “NIPPON BALIKAI” yang artinya kurang lebih Perkumpulan masyarakat Jepang di Bali.
Siapa Miura Jo?
Miura Jo lahir pada jaman Meiji 20 (1888) di Sendai, prefektur Miyagi. Pada usia 20-an tahun, beliau pergi ke Makkasar (Ujung Pandang, Sulawesi) untuk menjalankan usaha toko import. Kemudian, dia pindah ke pulau Bali dan menjalankan usaha Trading Company dan Toko Sepeda bernama “Toko Sepeda Tuan Jepang/トコ・スペダ・トワン・ジャパング”.
Di dalam perusahaannya, tidak ada rasa diskriminasi antara pekerja Jepang dan masyarakat Bali. Maka itu, penduduk Bali mempercayai dan menghormati beliau, dan dijuluki sebagai “Manajer besar Miura”.
Miura Jo juga bertugas sebagai penerjemah tentara militer Jepang, ketika Jepang dan Belanda mengekspansi Bali. Saking cintanya terhadap Bali, Miura Jo pun berbalik arah untuk bergabung dengan tentara Indonesia untuk melawan Jepang yang notabene negerinya sendiri.
Miura Jo pun berjanji pada masyarakat Indonesia khususnya Bali agar bisa menggenggam kemerdekaan.
Tetapi, kenyataannya Jepang tidak mampu memberikan kemerdekaan sesuai dengan janjinya terhadap masyarakat Bali. Merasa malu di hadapan masyarakat Bali akan janjinya, Miura Jo melakukan bunuh diri dengan menembak pistol di kepalanya pada tanggal 7 September 1945.
Masyarakat Bali merasa kehilangan sosok yang telah memberikan bantuan dan perlindungan selama hidupnya. Sosok yang ramah tanpa membedakan kasta, jabatan dan martabat membuat Miura Jo disukai banyak orang.
Kita tentu merindukan sosok seperti Miura Jo saat sekarang ini.
Suksma Miura Jo, sumbangsihmu akan selalu kami kenang.*
*Dari berbagai Sumber
Miura Jo, Pejuang Bali Asal Jepang
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
August 18, 2017
Rating:
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
August 18, 2017
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE