Dilarangnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memasuki teritorial Negara Amerika Serikat oleh US Custom and Border Protection, tidak bisa di pandang remeh.
Jenderal Gatot Nurmantyo terbang ke Amerika untuk menghadiri Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang dilaksanakan tanggal 23-24 Oktober 2017 di Washington DC, atas undangan pihak militer USA.
Dengan ditolaknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berarti sudah ada dua Panglima TNI "Disable Permanent" oleh Amerika Serikat, sebelumnya Panglima ABRI Jenderal Wiranto. Isu yang dijadikan alasan Amerika untuk menolak pejabat-pejabat militer manca negara adalah Pelanggaran HAM dan Pendukung Rasisme. Seperti tiga Jenderal Top Indonesia, Jenderal Wiranto, Jenderal Hendro Prijono dan Letjen Prabowo Subianto, sampai saat ini Amerika belum mencabut status disable permanent mereka, berdasarkan rekomendasi International Human Rights ketiganya dijuluki "Butcher from Asia", Jagal Dari Asia.
Lantas apa alasan Jenderal Gatot di tolak oleh pihak US Custom and Border Protection, apakah Jenderal Gatot telah melakukan Pelanggaran HAM atau Pendukung Rasisme?
Belakangan ini Jenderal Gatot memainkan DUA KARTU, kartu pertama Jenderal Gatot adalah pembantu Presiden Jokowi, kartu kedua Jenderal Gatot "sahabat baru" Prabowo Subianto.
Sebagaimana telah menjadi rahasia umum, Prabowo Subianto ADA dibelakang Aksi Demo Bela Islam, sangat kental aroma rasisnya untuk memenangkan pasangan cagug/wagub Anies-Sandiaga.
Menarik bagi Saya, like or dislike, Intelijen Amerika paling hebat di dunia, dan pihak Amerika telah mencium "bau busuk" yang beradopsi di pikiran Jenderal Gatot Nurmantyo, bahwa Si Jenderal ini bakal "menjadi duri" dalam hubungan Amerika dan Indonesia.
Inilah kelemahan intelijen negara kita, selalu di dahului tujuh langkah oleh intelijen luar, terutama dari pihak intelijen Amerika. Sekaligus, bila Presiden Jokowi arif, harus membatasi ruang gerak Jenderal Gatot untuk tidak masuk ke " Ruang Keamanan Negara".
Masih ingat, bagaimana Jenderal Gatot Nurmantyo di depan para purnawirawan jenderal militer yang dia kumpulkan, Gatot "memastikan" ada 5000 Senjata masuk ke wilayah NKRI secara ilegal. Ternyata hingga detik ini Jenderal Gatot tidak dapat membuktikan adanya 5000 senjata ilegal masuk ke zona negara Indonesia.
Dan, statement Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, bisa dikatakan sebagai INFORMASI BODONG.
Bagaiamana pun pihak Amerika telah memberikan "Sinyal Merah" kepada pemerintah Indonesia, "tentang ke kinian" SIAPA dan BAGAIMANA Si Jenderal Gatot Nurmantyo.
By: Iskandar Yusuf, 22-10-2017
Jenderal Gatot Nurmantyo terbang ke Amerika untuk menghadiri Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang dilaksanakan tanggal 23-24 Oktober 2017 di Washington DC, atas undangan pihak militer USA.
Dengan ditolaknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berarti sudah ada dua Panglima TNI "Disable Permanent" oleh Amerika Serikat, sebelumnya Panglima ABRI Jenderal Wiranto. Isu yang dijadikan alasan Amerika untuk menolak pejabat-pejabat militer manca negara adalah Pelanggaran HAM dan Pendukung Rasisme. Seperti tiga Jenderal Top Indonesia, Jenderal Wiranto, Jenderal Hendro Prijono dan Letjen Prabowo Subianto, sampai saat ini Amerika belum mencabut status disable permanent mereka, berdasarkan rekomendasi International Human Rights ketiganya dijuluki "Butcher from Asia", Jagal Dari Asia.
Lantas apa alasan Jenderal Gatot di tolak oleh pihak US Custom and Border Protection, apakah Jenderal Gatot telah melakukan Pelanggaran HAM atau Pendukung Rasisme?
Belakangan ini Jenderal Gatot memainkan DUA KARTU, kartu pertama Jenderal Gatot adalah pembantu Presiden Jokowi, kartu kedua Jenderal Gatot "sahabat baru" Prabowo Subianto.
Sebagaimana telah menjadi rahasia umum, Prabowo Subianto ADA dibelakang Aksi Demo Bela Islam, sangat kental aroma rasisnya untuk memenangkan pasangan cagug/wagub Anies-Sandiaga.
Menarik bagi Saya, like or dislike, Intelijen Amerika paling hebat di dunia, dan pihak Amerika telah mencium "bau busuk" yang beradopsi di pikiran Jenderal Gatot Nurmantyo, bahwa Si Jenderal ini bakal "menjadi duri" dalam hubungan Amerika dan Indonesia.
Inilah kelemahan intelijen negara kita, selalu di dahului tujuh langkah oleh intelijen luar, terutama dari pihak intelijen Amerika. Sekaligus, bila Presiden Jokowi arif, harus membatasi ruang gerak Jenderal Gatot untuk tidak masuk ke " Ruang Keamanan Negara".
Masih ingat, bagaimana Jenderal Gatot Nurmantyo di depan para purnawirawan jenderal militer yang dia kumpulkan, Gatot "memastikan" ada 5000 Senjata masuk ke wilayah NKRI secara ilegal. Ternyata hingga detik ini Jenderal Gatot tidak dapat membuktikan adanya 5000 senjata ilegal masuk ke zona negara Indonesia.
Dan, statement Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, bisa dikatakan sebagai INFORMASI BODONG.
Bagaiamana pun pihak Amerika telah memberikan "Sinyal Merah" kepada pemerintah Indonesia, "tentang ke kinian" SIAPA dan BAGAIMANA Si Jenderal Gatot Nurmantyo.
By: Iskandar Yusuf, 22-10-2017
Ini Alasan Jendral Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk ke Amerika
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
October 23, 2017
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE