Lagi-lagi Felix Siauw bikin 'ulah'. Diinformasikan bahwa ia akan 'mendakwah' di masjid Manarul, Bangil, Pasuruan (4/11/2017). Mendengar kabar tersebut, kaum nahdliyyin langsung bergerak dan protes serta meminta kepolisian untuk mencegah Felix Siauw mengisi kegiatan di masjid tersebut. Kaum Nahdliyyin yang diwakili Ansor dan Banser beralasan Felix hanya akan memecah belah umat saja lantaran ceramahnya bernada provokatif.
Ketua PC GP Ansor Bangil, Saad Muafi menyampaikan, pihaknya bukan merasa keberatan dengan kajian ilmiah ataupun kegiatan keagamaan yang akan dilakukan di Masjid Manarul, Kecamatan Bangil tersebut. Hanya saja, pihaknya merasa keberatan dengan narasumber yang akan dihadirkan, yakni Felix Siauw.
“Dengan adanya UU tentang ormas yang baru disahkan, kami tidak memperkenankan tokoh ini mengadakan kajian di Bangil,” kata Muafi saat di di Mapolres. Karena itulah, pihaknya meminta agar pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin atas pengajian yang menghadirkan Felix pada 4 November nanti.
Jika pun ada izin, pihaknya berharap agar pihak kepolisian memberikan surat pernyataan kepada narasumber. Isinya, agar Felix Siauw mengakui ideologi Pancasila dan tidak membawa ideologi Khilafah saat ceramahnya. Bahkan, pihaknya menekankan, agar narasumber tersebut bisa diganti pakar yang lain.
Kapolres Pasuruan, AKBP Raydian Kokrosono mengungkapkan terimakasih terhadap Ansor lantaran sudah diingatkan. Hal ini seiring dengan potensi yang bisa mengganggu kamtibmas. Pihaknya menjelaskan, jika setiap pengajian tidak memerlukan izin. “Namun ketika berpotensi mengganggu empat pilar kebanggsaan, yakni Pancasila, UU 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI tidak akan diizinkan,” jelasnya. (radar bromo)
Diminta Tandatangi Tiga Pernyataan
Dikatakan oleh Muafi, semalam (Jum'at, 3/11/) juga sudah terjadi kesepakatan untuk menandatangani tiga syarat yaitu: 1. Mengakui Pancasila sebagai ideologi Negara. 2. Tidak menyebarkan paham Khilafah, 3. Menyatakan keluar dari HTI. Akan tetapi Felix Siauw ketika mau ditemui di Bandara tadi pagi (Sabtu, 4/11) tidak ada. "Sudah di Bangil, disembunyikan," jelasnya.
Eh ternyata, hingga Felix angkat kaki dari Bangil karena ditolak massa kaum Nahdliyyin, dirinya belum menyatakan atau bertandatangan untuk mengakui pancasila, tidak menyebarkan paham khilafah, dan keluar dari HTI. Untuk itu, Muafi meminta kepada Kepolisian kalau si Felix dilarang untuk datang ke Pasuruan lagi.
Aditya Mardani selaku koordinator perwakilan dari IPNU dalam aksi penolakan orasi Felix Siauw, melihat bahwa rekam jejak Felix sering menyebarkan paham khilafah. Dirinya juga menyebut, pihak IPNU tidak dilibatkan dalam dialog di pendopo sebelum kedatangan Felix.
"Kami perwakilan jadi pelajar NU juga turut andil dalam aksi tersebut karena mereka sudah mencidrai nama NU dengan tidak diikut sertakan dalam dialog di pendopo, dan melihat jejak rekam Felix Siauw dia adalah salah satu pentolan organisasi terlarang yakni HTI dan sering menyebarkan faham khilafah. Untuk itu kita dari pelajar sebagai penerus perjuangan para pendiri bangsa dan ulama mengecam ada penyebaran faham khilafah di Bangil ini," jelas Aditya
dutaislam
Berikut Video Penolakan Ansor dan Banser di Bangil Terkait Felix Siauw:
Ketua PC GP Ansor Bangil, Saad Muafi menyampaikan, pihaknya bukan merasa keberatan dengan kajian ilmiah ataupun kegiatan keagamaan yang akan dilakukan di Masjid Manarul, Kecamatan Bangil tersebut. Hanya saja, pihaknya merasa keberatan dengan narasumber yang akan dihadirkan, yakni Felix Siauw.
“Dengan adanya UU tentang ormas yang baru disahkan, kami tidak memperkenankan tokoh ini mengadakan kajian di Bangil,” kata Muafi saat di di Mapolres. Karena itulah, pihaknya meminta agar pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin atas pengajian yang menghadirkan Felix pada 4 November nanti.
Jika pun ada izin, pihaknya berharap agar pihak kepolisian memberikan surat pernyataan kepada narasumber. Isinya, agar Felix Siauw mengakui ideologi Pancasila dan tidak membawa ideologi Khilafah saat ceramahnya. Bahkan, pihaknya menekankan, agar narasumber tersebut bisa diganti pakar yang lain.
Kapolres Pasuruan, AKBP Raydian Kokrosono mengungkapkan terimakasih terhadap Ansor lantaran sudah diingatkan. Hal ini seiring dengan potensi yang bisa mengganggu kamtibmas. Pihaknya menjelaskan, jika setiap pengajian tidak memerlukan izin. “Namun ketika berpotensi mengganggu empat pilar kebanggsaan, yakni Pancasila, UU 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI tidak akan diizinkan,” jelasnya. (radar bromo)
Diminta Tandatangi Tiga Pernyataan
Dikatakan oleh Muafi, semalam (Jum'at, 3/11/) juga sudah terjadi kesepakatan untuk menandatangani tiga syarat yaitu: 1. Mengakui Pancasila sebagai ideologi Negara. 2. Tidak menyebarkan paham Khilafah, 3. Menyatakan keluar dari HTI. Akan tetapi Felix Siauw ketika mau ditemui di Bandara tadi pagi (Sabtu, 4/11) tidak ada. "Sudah di Bangil, disembunyikan," jelasnya.
Eh ternyata, hingga Felix angkat kaki dari Bangil karena ditolak massa kaum Nahdliyyin, dirinya belum menyatakan atau bertandatangan untuk mengakui pancasila, tidak menyebarkan paham khilafah, dan keluar dari HTI. Untuk itu, Muafi meminta kepada Kepolisian kalau si Felix dilarang untuk datang ke Pasuruan lagi.
Aditya Mardani selaku koordinator perwakilan dari IPNU dalam aksi penolakan orasi Felix Siauw, melihat bahwa rekam jejak Felix sering menyebarkan paham khilafah. Dirinya juga menyebut, pihak IPNU tidak dilibatkan dalam dialog di pendopo sebelum kedatangan Felix.
"Kami perwakilan jadi pelajar NU juga turut andil dalam aksi tersebut karena mereka sudah mencidrai nama NU dengan tidak diikut sertakan dalam dialog di pendopo, dan melihat jejak rekam Felix Siauw dia adalah salah satu pentolan organisasi terlarang yakni HTI dan sering menyebarkan faham khilafah. Untuk itu kita dari pelajar sebagai penerus perjuangan para pendiri bangsa dan ulama mengecam ada penyebaran faham khilafah di Bangil ini," jelas Aditya
dutaislam
Berikut Video Penolakan Ansor dan Banser di Bangil Terkait Felix Siauw:
Tidak Mau Tandatangani Tiga Pernyataan, Felix Siauw Angkat Kaki Dari Bangil
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
November 04, 2017
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE