Nasehat Rabiah al-Adawiyyah Pada Sufyan al-Tsauri

Di antara kaum hawa yang paling terkenal sebagai wali perempuan adalah Rabiah Adawiyah. Pada suatu hari, Sufyan Al-Tsauri berkata kepada sahabatnya:

“Mari kita berziarah ke rumah penghulu wanita masa kini, yaitu Rabi’atul Al-Adawiyah.”

Ilustrasi (© aquila-style.com)

Ketika keduanya sampai di rumah Rabi’atul Al-Adawiyah, mereka mendengar suara wanita yang tak lain adalah sang tuan rumah:

” Aku memohon kepadamu keselamatan! “. Kemudian terdengar suara tangisan.

Sufyan menjadi heran lalu bertanya, “Rabi’ah, ada apa?”

Rabi’ah menjawab, “Tuanlah yang menyebabkan aku menangis. Sebagai seorang ahli hukum Islam, tidak tahukah tuan bahwa selamat dari dunia itu adalah dengan meninggalkannya? Tetapi tuan malah bermegahan dengannya.”

Sufyan berkata, “Alangkah sedihnya! ”

Rabi’ah menyela, “Jangan berdusta! Tetapi katakan alangkah kurangnya rasa sedih, sebab kalau memang tuan sedih tentu tuan tidak akan merasa gembira dengan kehidupan “.

Sufyan berkata, “Nasehatilah saya. Dari engkaulah petunjuk dan dari engkaulah keyakinan “.

Itulah gambaran sosok perempuan salehah yang menjadi idam-idaman wanita muslimah sedunia yang telah meninggalkan hinanya keduniaan menuju kemuliaan akhirat. Rabi’ah telah menugusir dunia dari hatinya, lisannya, pikirannya, dan perasaanya. Sebab dunia dalam pandangannya adalah sesuatu yang hina.

la merasa bahwa semua yang didalam kehidupan ini tidak memperoleh tempat di dalam hatinya. la haus akan makna yang tersembunyi yang tidak diketahui dan tidak didapatinya.

Apakah kehidupan itu? apakah tujuannya? Apakah kehidupan itu hanya untuk makan, minum, tidur, bermain-main, dan bersedih atau? ia benar-benar tidak mengetahui dan tidak menyadarinya.
(islamaktual.com)