Sidebar Ads

banner image

Sugi Nur Raharja (Gusnur) Bukan Ulama

Oleh: Arief Panji Laras Rijalulwathon


" Gus Nur Menjadi Orator di Reuni Alumni 212 Bukan Berarti Dia Ulama"
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu
Sahabat-sahabat yang dirohmati Allah SWT.
Melihat beranda facebook yang ramai berseliweran hilir mudik dengan postingan tentang Gus Jancuk, Mata Picik, Cangkem Soak ﻭﻣﺎ ﺃﺷﺒﻪ ﺫﺍﻟﻚ , sebenarnya saya malas mau nanggapin dan ikut-ikutan ngebahasnya. Tapi apa boleh buat dan mau tidak mau jadi ikut nimbrung, itu tak lain karena ada beberapa commenter yang masih ngebelanya bahkan dengan menggunakan dalil lagi.


Karena saya melihat dan menilai commentnya ilmiah, maka saya akan menjawabnya dengan ilmiah pula. Ini bukan untuk Gus Nur Jancuk, tapi untuk yang masih membela Gus Nur Jancuk dengan pembenarannya.

Berikut ini dalil yang dibawa oleh pembela Gus Jancuk:
 ﺃﻧﻈﺮ ﺇﻟﯽ ﻣﺎ ﻗﻴﻞ ﻭﻻﺗﻨﻈﺮ ﺇﻟﯽ ﻣﻦ ﻗﺎﻝ
Lihatlah apa yang diucapkannya, jangan melihat siapa yang mengucapkannya

 ﺑﻠّﻎ ﻋﻨﻲ ﻭﻟﻮﺃﻳۃ
Sampaikanlah kepadaku meskipun cuma satu ayat

 ﻛﻨﺘﻢ ﺧﻴﺮ ﺃﻣّۃ ﺃﺧﺮﺟﺖ ﻟﻠﻨّﺎﺱ ﺗﺄﻣﺮﻭﻥ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﺗﻨﻬﻮﻥ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮ ﻭﺗﻮﺀﻣﻨﻮﻥ ﺑﺎﻟﻠﻪ
Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah

Inilah tangapan saya buat para Pembela Gus Jancuk:
Gus Nur Jancuk itu bukan Ulama tapi diulama'kan, bukan Gus tapi diGuskan, bukan Da'i tapi diDa'ikan. Dia hanya pembisnis dan pembual yang menjual dakwah kebodohan.

Seorang Ulama
Seorang Tokoh Agama
Seorang Da'i Li I'laai Kalimatillah
Seorang Gus

Pastinya dan harusnya sesuai dengan ayat-ayat dibawah ini. Dan jika tidak sesuai, maka hadits Nabi SAW telah memberi teguran dan warning.

An-Nahl, ayat 125
{ ﺍﺩْﻉُ ﺇِﻟَﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻜْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻮْﻋِﻈَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِ ﻭَﺟَﺎﺩِﻟْﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﺇِﻥَّ ﺭَﺑَّﻚَ ﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﻤَﻦْ ﺿَﻞَّ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﻬْﺘَﺪِﻳﻦَ ‏( 125 )
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu. Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya. dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Al-Fathir, Ayat : 28
ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺍﻟﺪَّﻭَﺍﺏِّ ﻭَﺍﻷﻧْﻌَﺎﻡِ ﻣُﺨْﺘَﻠِﻒٌ ﺃَﻟْﻮَﺍﻧُﻪُ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺨْﺸَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﺰِﻳﺰٌ ﻏَﻔُﻮﺭٌ ‏( 28 )
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda:
ﺳَﻴَﺄْﺗِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺳَﻨَﻮَﺍﺕٌ ﺧَﺪَّﺍﻋَﺎﺕُ ﻳُﺼَﺪَّﻕُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﺫِﺏُ ﻭَﻳُﻜَﺬَّﺏُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ ﻭَﻳُﺆْﺗَﻤَﻦُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟْﺨَﺎﺋِﻦُ ﻭَﻳُﺨَﻮَّﻥُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟْﺄَﻣِﻴﻦُ ﻭَﻳَﻨْﻄِﻖُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﻟﺮُّﻭَﻳْﺒِﻀَﺔُ ﻗِﻴﻞَ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟﺮُّﻭَﻳْﺒِﻀَﺔُ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍﻟﺘَّﺎﻓِﻪُ ﻓِﻲ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻌَﺎﻣَّﺔِ
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh kedustaan, saat itu pendusta dipercaya, sedangkan orang benar justru didustakan, pengkhianat diberikan amanah, orang yang amanah justru dikhianati, dan saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya: “Apakah Ruwaibidhah itu?” Beliau bersabda: “Seorang laki-laki yang bodoh namun dia membicarakan urusan orang banyak.” (HR. Ibnu Majah No. 4036, Ahmad No. 7912, Al-Bazzar No. 2740 , Ath-Thabarani dalam Musnad Asy-Syamiyyin No. 47, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak ‘Alash Shahihain No. 8439, dengan lafaz: “Ar Rajulut Taafih yatakallamu fi Amril ‘aammah – Seorang laki-laki bodoh yang membicarakan urusan orang banyak.” Imam Al-Hakim mengatakan: “Isnadnya shahih tapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.” Imam Adz-Dzahabi juga menshahihkan dalam At-Talkhis-nya.

Hadits tentang bahaya menyerahkan urusan kepada yang bukan ahlinya, telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ﺇِﺫَﺍ ﻭُﺳِّﺪَ ﺍﻟْﺄَﻣْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻫْﻠِﻪِ ﻓَﺎﻧْﺘَﻈِﺮِ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔَ
‏( ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )
“Idzaa wussidal amru ilaa ghoiri ahlihi fantadziris saa’ah.” Apabila perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat. (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah).

Al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menjelaskan: Apabila hukum yang berkaitan dengan agama seperti kekhalifahan dan rangkaiannya berupa kepemimpinan, peradilan, fatwa, pengajaran dan lainnya diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, yakni apabila (pengelolaan urusan) perintah dan larangan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat, sebab hal itu sudah datang tanda-tandanya. Ini menunjukkan dekatnya kiamat, sebab menyerahkan urusan dalam hal amar (perintah) dan nahi (larangan) kepada yang tidak amanah, rapuh agamanya, lemah Islamnya, dan (mengakibatkan) merajalelanya kebodohan, hilangnya ilmu dan lemahnya ahli kebenaran untuk pelaksanaan dan penegakannya, maka itu adalah sebagian dari tanda-tanda kiamat. (Al-Munawi, Faidhul Qadir, juz 1, D arul Fikr, Beirut, cetakan 1, 1416H/ 1996M, hal 563-564).

Ada Hadits Nabi SAW yang indah sekali yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya:
ﺭﻗﻢ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : 22963
‏( ﺣﺪﻳﺚ ﻣﺮﻓﻮﻉ ‏) ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒﺪُ ﺍﻟْﻤَﻠِﻚِ ﺑﻦُ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ
ﻛَﺜِﻴﺮُ ﺑﻦُ ﺯَﻳْﺪٍ ، ﻋَﻦْ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﺑﻦِ ﺃَﺑﻲ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ، ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻗْﺒﻞَ ﻣَﺮْﻭَﺍﻥُ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻓَﻮَﺟَﺪَ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻭَﺍﺿِﻌًﺎ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﺒﺮِ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺃَﺗَﺪْﺭِﻱ ﻣَﺎ ﺗَﺼْﻨَﻊُ ؟ ﻓَﺄَﻗْﺒﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫُﻮَ ﺃَﺑﻮ ﺃَﻳُّﻮﺏ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻧَﻌَﻢْ ، ﺟِﺌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﻟَﻢْ ﺁﺕِ ﺍﻟْﺤَﺠَﺮَ ، ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ : " ﻟَﺎ ﺗَﺒﻜُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺇِﺫَﺍ ﻭَﻟِﻴَﻪُ ﺃَﻫْﻠُﻪُ ، ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺍﺑﻜُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺇِﺫَﺍ ﻭَﻟِﻴَﻪُ ﻏَﻴْﺮُ ﺃَﻫْﻠِﻪِ " . ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪﻩ ﻭﺻﺤّﺤﻪ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ .
"Janganlah kalian menangisi agama selama pemimpin agama tersebut adalah ahlinya, tetapi menangislah kalian terhadap agama bilamana yg memimpin agama tersebut bukan ahlinya"
(HR. Ahmad) Dishahihkan oleh Imam Al-Hakim.

Semoga menjadi bahan renungan dan kehati-hatian kepada kita agar tidak mudah meng-ulama-kan seseorang yang bukan kapasitasnya sebagai Ulama.

Wassalam:
Sang TKI Malaysia

Warga NU Asal Sumenep
.
Sugi Nur Raharja (Gusnur) Bukan Ulama Sugi Nur Raharja (Gusnur) Bukan Ulama Reviewed by Erhaje88 Blog on December 21, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.