Sidebar Ads

banner image

Manaqib (Biografi) KH Utsman Al - Ishaqy (2)

Oleh: Sya'roni As-samfuriy


Sejak beliau berumur 4 tahun setiap pagi pada jam 3.00 waktu Istiwa’, beliau keluar rumah menuju Masjid Jami’ Ampel Surabaya dengan diantar oleh kakak perempuan beliau yang bernama Nyai Khadijah untuk membaca Tarhim (panggilan shalat Fajar) sampai datang waktu Shubuh di menara Masjid.

“Setiapkali beliau sampai di pintu gerbang Ampel, beliau selalu disambut banyak anak-anak kecil yang memakai kopyah berwarna putih-putih. Sesampainya di masjid anak-anak kecil tersebut hilang entah ke mana dan baru muncul kembali sewaktu beliau hendak pulang dari masjid pada jam 7.00 pagi untuk mengantarkan beliau ke pintu gerbang. Dan setelah itu mereka menghilang kembali.” Ungkap Nyai Khadijah dan Kyai Anwar.



Ketika beliau berumur 6 atau 7 tahun, pada suatu malam nampak sang rembulan atau bintang-gemintang turun dari langit seraya memancarkan sinarnya menuju Utsman kecil, dan mengitari beliau dari segala arah.

Di umur 7 tahun, beliau sudah mengkhatamkan al-Quran sebanyak 3 kali di bawah asuhan sang kakek, Kyai Abdullah. Kemudian di suia itu beliau dikhitan (sunat). Setelah itu barulah beliau berpindah mengaji kepada Kyai Adro’i Nyamplungan.

Semenjak mengaji kepada Kyai Adro’i, setiap beliau pulang dari Ampel, diteruskan menuju ke Nyamplungan untuk mengaji al-Quran. Setelah itu beliau menuju ke Madrasah Tashwirul Afkar di Gubbah untuk mengaji ilmu agama. Dan baru pulang setelah jam 10.00 pagi. Seharinya beliau hanya mendapatkan sangu (uang saku) sebesar 5 Sen yang berlobang tengahnya yang beliau tempelkan di kancing baju.

Pernah selama 4 tahun, Utsman kecil tidak memakan makanan kecuali hanya daun-daunan dan buah-buahan. Pada waktu itu beliau menentukan untuk kebutuhan belanjanya hanya 1/2 Sen perhari. Beliau mengatakan:

“Pada waktu saya masih kecil, suatu hari saya bernafsu sekali ingin makan. Maka sayapun makan sekenyang-kenyangnya. Tetapi sebagai dendanya saya harus mengkhatamkan al-Quran sekali duduk.”

Dan beliau juga menceritakan:

“Pada suatu hari saya menangisi diri saya sendiri, karena ketika saya shalat teringat layang-layang, padahal saya sudah berumur 12 tahun. Berarti 3 tahun lagi saya sudah baligh dan mukallaf, bagaimana kalau saya masih ingat pada layang-layang pada waktu sholat?!

Menginjak Usia Dewasa Dilaluinya dengan Mengembara Mendalami Ilmu Agama

KH. Ahmad Asrori, putra sekaligus pengganti KH. Utsman sepeninggalnya, mengatakan bahwa ayah beliau pernah mengatakan:

“Ketika saya menginjak umur 13 tahun, mata saya melihat Ka’bah di Makkah secara sadar dan nyata. Maka mata sayapun saya usap berkali-kali, tetapi tetap saja yang nampak hanyalah Ka’bah di Makkah. Kemudian saya berpikir, mungkin mata saya sudah rusak. Saya pun akhirnya minta dibelikan kaca mata khusus untuk melihat. Akan tetapi hasilnya tetap sama, Ka’bah di Makkah tetap nampak di pelupuk mata saya.”

“Itulah awal kasyaf yang dialami oleh Hadhratus Syaikh, dan sejak itu kata Hadhratus Syaikh:

“Saya melihat orang dengan segala kepribadiannya, ada yang menyerupai srigala, ada yang seperti truwelu, ada yang seperti babi, seperti ayam, kucing dan lain sebagainya menurut pembawaan nafsunya masing-masing. Tetapi saya tidak berani berkata terus terang, sebab itu adalah rahasia seseorang.”
Ujar KH. Ahmad Asrori bin Utsman al-Ishaqi.

Pada suatu hari Hadhratus Syaikh sampai larut malam tidak pulang dari madrasah seperti biasanya pada jam 10.00 pagi, sehingga orang-orang tua mengkhawatirkan keadaannya. Maka imam Raudhah Kyai Nur, atas izin orang tua beliau, berangkat mencari Kyai Utsman, dan oleh karena diberitakan bahwa Hadhratus Syaikh berada di pondok Kyai Khozin Panji, maka Kyai Nur pun berangkat ke sana. Tetapi sesampai Kyai Nur di Siwalan Panji, Hadhratus Syaikh sudah pindah ke pondok Kyai Munir Jambu Madura. Setelah orang tua beliau mendengar kabar yang demikian itu, beliau mengatakan:
“Tidak usah mencari Utsman, yang penting dia sehat.”

Selanjutnya: Biografi (Manaqib) KH Utsman Al-Ishaqy (3)

Baca sebelumnya: Manaqib KH Utsman Al-Ishaqy (1)
Manaqib (Biografi) KH Utsman Al - Ishaqy (2) Manaqib (Biografi) KH Utsman Al - Ishaqy (2) Reviewed by Erhaje88 Blog on January 24, 2018 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.