Teknologi yang semakin maju seharusnya membuat urusan manusia menjadi mudah. Media sosial pun diciptakan agar komunikasi dengan mereka yang jauh tak jadi hambatan.
Namun maksud tulus Mark Zuckerberg si kreator Facebook, hingga penemu Twitter, Jack Dorsey, rupanya disalahgunakan oleh para milenials, yang menggunakan lini masa tersebut sebagai alat untuk memecah belah paham dan kepercayaan di masyarakat, sehingga pengguna internet saling bertikai.
Indonesia, menjadi salah satu negara yang terkena imbas negatif penyebaran konten hoax di dunia maya. Para pelaku sengaja memposting tulisan, gambar, hingga video, yang secara langsung dan tak langsung menggiring opini masyarakat, hingga menciptakan permusuhan antar sesama.
Hal itu tampak jelas kerap terjadi di lini masa masyarakat Indonesia, beberapa tahun terakhir ini.
Mari kita hentikan Berita “Hoax” di Dunia Maya. Apabila menjumpai berita dengan judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda.
Selanjutnya jika menemukan postingan seperti itu, jangan pernah membagikan, memberi like maupun memberi komentar.
Semakin dikomentari sekalipun berupa hujatan, bisa jadi edgerank (algoritma Facebook untuk me-ranking unggahan) meningkkat. Semakin naik edgeranknya bisa jadi unggahan makin viral.
Dewasa itu pilihan, cerdas itu gaya hidup...
https://kumparan.com/@kumparannews/bisnis-laknat-jualan-hoax-di-media-sosial
Namun maksud tulus Mark Zuckerberg si kreator Facebook, hingga penemu Twitter, Jack Dorsey, rupanya disalahgunakan oleh para milenials, yang menggunakan lini masa tersebut sebagai alat untuk memecah belah paham dan kepercayaan di masyarakat, sehingga pengguna internet saling bertikai.
Indonesia, menjadi salah satu negara yang terkena imbas negatif penyebaran konten hoax di dunia maya. Para pelaku sengaja memposting tulisan, gambar, hingga video, yang secara langsung dan tak langsung menggiring opini masyarakat, hingga menciptakan permusuhan antar sesama.
Hal itu tampak jelas kerap terjadi di lini masa masyarakat Indonesia, beberapa tahun terakhir ini.
Mari kita hentikan Berita “Hoax” di Dunia Maya. Apabila menjumpai berita dengan judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda.
Selanjutnya jika menemukan postingan seperti itu, jangan pernah membagikan, memberi like maupun memberi komentar.
Semakin dikomentari sekalipun berupa hujatan, bisa jadi edgerank (algoritma Facebook untuk me-ranking unggahan) meningkkat. Semakin naik edgeranknya bisa jadi unggahan makin viral.
Dewasa itu pilihan, cerdas itu gaya hidup...
https://kumparan.com/@kumparannews/bisnis-laknat-jualan-hoax-di-media-sosial
Bisnis Laknat, Jualan Hoaks Dan Fitnah Di Media Sosial
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
March 14, 2018
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE