Sidebar Ads

banner image

Mazhab Gantung Kaki

Oleh: Rijal Mumazziq Z


Ini pengalaman KH. Mansur Adnan, salah satu Syuriah PWNU Jatim tahun 1980-an, sewaktu diundang ceramah di daerah Malang Selatan, yang terkenal tandus dan langka air. Ketika itu Kiai Mansur mampir di sebuah musalla untuk shalat isya. Waktu mengambil air wudlu di pancuran, air mengalir sangat kecil. Beruntung tidak habis sampai ia sempurna berwudlu.

Waktu itu, shalat jamaah sudah masbuq (ketinggalan). Setelah Kiai Mansur mendapat satu rakaat, ada seorang menyusul shalat di samping kanannya. Pada waktu rukuk, orang tadi nyaris jatuh, tapi beruntung tertahan oleh Kiai Mansur.

Skuat Timnas Indonesia U-22

Waktu Kiai Mansur sudah salam, orang di sisi kanan tadi masih melanjutkan shalatnya. Tapi Kiai Mansur heran, orang itu ternyata hanya berdiri dengan satu kaki, yaitu kaki kanannya.

"Oh, mungkin kaki kirinya sakit, makanya tadi hampir jatuh," kata Kiai Mansur dalam hati.

Setelah shalatnya selesai, sambil saling memperkenalkan diri, Kiai Mansur bertanya basa-basi,
"Tadi waktu shalat, kaki kirinya kok diangkat, apa sedang sakit?"

"Tidak kiai. Tadi waktu wudlu, saya kehabisan air ketika tinggal membasuh kaki kiri. Jadi kaki kiri saya tidak bisa ikut shalat," Jawab pria itu dengan lugunya.

Oooo… Mendengar Jawaban polos tadi, Kiai Mansur tidak jadi menegur. Hanya mbatin, ternyata ada madzhab baru, namanya madzhab gantung kaki.
Ngopi sek luuur....
Mazhab Gantung Kaki Mazhab Gantung Kaki Reviewed by Erhaje88 Blog on March 10, 2018 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.