Sidebar Ads

banner image

Terkait Puisi Sukmawati, PBNU Himbau Warga Agar Tetap Tenang Dan Tidak Terprovokasi

Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) HA Helmy Faishal Zaini berkeyakinan Sukmawati tak ada niatan menghina Islam.

Sekjend PBNU berharap kepada semua pihak agar lebih mengutamakan prinsip tabayun . Sikap dan langkah ini penting sebagai bagian dari kehati-hatian dan juga agar lebih jernih melihat persoalan.

Sukmawati memicu kontroversi lewat puisinya (Foto: Ari Saputra/detik.com)

“Terkait puisi Sukmawati Sukarnoputri, hendaknya kita mengedepankan tabayyun , karena sangat mungkin pemahaman atau penyampaian Bu Sukmawati terhadap makna syariat Islam tidak utuh,” jelas Helmy di Kantor PBNU, Selasa (3/4) kemarin.

Terhadap adanya upaya beberapa pihak agar masalah ini dibawa ke ranah hukum, Sekjen PBNU mengimbau agar masalah ini dapat diselesaikan dengan terlebih dahulu melakukan dialog dan silaturahmi.

“Cukup dengan tabayyun, saya berkeyakinan tidak ada niatan dari Sukmawati untuk melecehkan Islam,” jelas Helmy.

Kendatipun demikian, Helmy Faishal juga berpendapat, hendaknya para tokoh bisa secara tepat dan lebih hati-hati ketika menggunakan kalimat atau
diksi dalam berinteraksi, utamanya dalam ruang publik. Para tokoh hendaknya tidak menggunakan kalimat yang dapat berpotensi mengganggu bangunan ke-Indonesiaan kita.

“Menjadi Indonesia seutuhnya adalah bagian dari bersyari'ah . Seluruh nilai Pancasila adalah Islami. Maka tak perlu dipertentangkan. Banyak yang tidak utuh memahami makna syari'ah. Syari'ah tidak identik dengan khilafah (negara agama). Menjadi warga negara Indonesia yang taat itu juga sudah bersyariah,” imbuh Helmy.

[Tuai Kecaman, Sukmawati Akhirnya Jumpa Pers Dan Klarifikasi]

Lebih lanjut Pria asal Cirebon ini mencontohkan dalam konteks berlalu lintas saat menjumpai lampu merah kendaraan yang kita kendalikan turut berhenti, dengan demikian lalu lintas menjadi lancar dan teratur. Seandainya kita melanggar pasti akan menimbulkan kekacauan atau
kemudharatan. Ini kan jelas syariah , menegakkan yang ma’ruf (baik), dan menjauhkan dari munkar (keburukan).
Maka, tandas Helmy Pancasila yang indah, janganlah diganggu dengan akrobat kata-kata yang berpotensi mengganggu kerukunan.

Untuk itu pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mengambil tindakan-tindakan yang justru akan memperkeruh keadaan.

“Mari tetap kita sikapi dengan tenang dan kepala dingin,” pungkas Helmy. [nu online]

Senada dengan PBNU, Ketua Umum Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, juga meminta agar masyarat tidak terburu-buru menghakimi penafsiran dari isi puisi yang dibacakan Sukmawati.

"Puisi ibu Sukmawati memang kontroversial. Apalagi di tengah masyarakat yang sedang mengalami gairah Islamisme demikian kuat. Saya menduga, Sukmawati hanya ingin mengatakan bahwa kita ber-Indonesia itu harus utuh, tidak mempertentangkan antara agama dan kebudayaan," kata Yaqut, Selasa (3/4/2018).

Menurut Gus Yaqut, pemilihan diksi dari kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut dinilai tidak tepat, karena keterbatasan pengetahuannya tentang syariat islam.

"Menggunakan azan sebagai pembanding langgam kidung tentu bukan pilihan diksi yang baik," jelasnya.

Gus Yaqut meminta Sukmawati menjelaskan apa yang sebenarnya dimaksudkan dari puisi yang dia tulis dan bacakan. "Hal ini lebih bijak daripada tiba-tiba melaporkan ke polisi, seolah-olah merasa paling tersakiti atau merasa mewakili umat Islam secara keseluruhan," lanjutnya.

Gus Yaqut menjelaskan, GP Ansor menganut prinsip yang diajarkan para kiai untuk tasamuh (toleran) dan tawazun (berimbang). Dengan begitu, tidak menghakimi dengan cara pandang sendiri yang belum tentu benar.

"Saya berharap, jika memang puisi Sukmawati dianggap keliru, para kiai turun tangan, panggil Sukmawati, nasehati dan berikan bimbingan. Bukan buru-buru melaporkan ke polisi. Langkah ini menurut hemat GP Ansor akan lebih bijaksana dan efektif meredam kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu," pungkas Yaqut. [okezone.com]
Terkait Puisi Sukmawati, PBNU Himbau Warga Agar Tetap Tenang Dan Tidak Terprovokasi Terkait Puisi Sukmawati, PBNU Himbau Warga Agar Tetap Tenang Dan Tidak Terprovokasi Reviewed by Erhaje88 Blog on April 04, 2018 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.