Betul kata Kyai Said Aqil Siraj, MUI bukanlah induk dari NU. Saya kurang paham apakah Tengku Zulkarnain (yang di video bawah ini) cuma terpeleset atau memang Allah ta'ala membuka aib yang selama ini tertutup.
Dalam video, ia menyebut asal Kafir itu "Kafaro - Yukaffiru - Kufron".
Karena lafadz 'kafir' merupakan isim fail tsulasi mujarrod dari fi'il madhi, Kafaro, jika di tashrif menjadi ''Kafaro - Yakfuru - Kufton''. Sedangkan lafadz "Mukaffir" itu isim fail tsulasi mazid dari fiil madhi, Kaffaro. Jika ditashrif menjadi "Kaffaro - Yukaffiru - Takfiiron".
Padahal maksud beliau untuk mengomentari hasil Munas NU soal Kafir, tapi ternyata ia sendiri belum menguasai ilmu tashrif.
Lucunya itu disini, tasrifan saja tidak bisa, tapi mengomentari keputusan Bahtsul Masail Ulama NU, padahal Bahtsul Masail itu Kajian Fiqih kelas tinggi, hanya Ulama-ulama yang ber ilmu tinggi yang berani ikut diskusi ilmiyah ini.
Jika Tasrif saja tidak bisa, jauuuhh, keilmuannya masih jauh, tidak sebanding. tidak usah maksain melebihi Ulama NU, karena pelajaran Tashrif itu untuk anak-anak pemula di pesantren NU, dan tashrif itu salah satu ilmu alat agar bisa memahami Kitab-kitab karya Ulama, kitab fiqih dan untuk memahami Al-Qur'an Hadits. Ilmu Alatnya saja belum bisa, malah ngomentarin Kajian Fiqih.
Jadi sekarang, saya makin percaya kalau yang banyak protes tanpa paham ilmu dan Substansi dari Hasil Bahtsul Masail NU itu pantas disebut Juhala.
Wallahu a'lam
Dalam video, ia menyebut asal Kafir itu "Kafaro - Yukaffiru - Kufron".
Karena lafadz 'kafir' merupakan isim fail tsulasi mujarrod dari fi'il madhi, Kafaro, jika di tashrif menjadi ''Kafaro - Yakfuru - Kufton''. Sedangkan lafadz "Mukaffir" itu isim fail tsulasi mazid dari fiil madhi, Kaffaro. Jika ditashrif menjadi "Kaffaro - Yukaffiru - Takfiiron".
Padahal maksud beliau untuk mengomentari hasil Munas NU soal Kafir, tapi ternyata ia sendiri belum menguasai ilmu tashrif.
Lucunya itu disini, tasrifan saja tidak bisa, tapi mengomentari keputusan Bahtsul Masail Ulama NU, padahal Bahtsul Masail itu Kajian Fiqih kelas tinggi, hanya Ulama-ulama yang ber ilmu tinggi yang berani ikut diskusi ilmiyah ini.
Jika Tasrif saja tidak bisa, jauuuhh, keilmuannya masih jauh, tidak sebanding. tidak usah maksain melebihi Ulama NU, karena pelajaran Tashrif itu untuk anak-anak pemula di pesantren NU, dan tashrif itu salah satu ilmu alat agar bisa memahami Kitab-kitab karya Ulama, kitab fiqih dan untuk memahami Al-Qur'an Hadits. Ilmu Alatnya saja belum bisa, malah ngomentarin Kajian Fiqih.
Jadi sekarang, saya makin percaya kalau yang banyak protes tanpa paham ilmu dan Substansi dari Hasil Bahtsul Masail NU itu pantas disebut Juhala.
Wallahu a'lam
Bermaksud Kritik NU Terkait 'Kafir', Tengku Zulkarnain Malah Kepeleset Lidah
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
March 06, 2019
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE