Persamaan Wahabi dan Ojek Online

Ojek online semacam Gojek dan Grab Car itu tidakak punya armada, tapi menunggangi ribuan motor dan ratusan mobil orang lain agar bisa melayani jasa online tranport bagi siapa saja yg butuh. Mereka cukup sebar iklan:
" kami butuh motor dan mobil Anda agar ente dapat penghasilan tambahan... "

Pintarnya lagi, yang punya motor dan mobil harus setoran berapa persen gitu ke pemilik modal si empunya Ojek Online.

Begitupula Kaum Wahabi, mereka sebetulnya juga tidak punya massa, tapi menunggangi massa NU, Muhammadiyah atau massa pinggiran di kota kota besar yg dilihat fanatik beragama Islam.
Iklannya cukup sederhana dan murah, pakai medsos, sebar berita fitnah atau foto foto hoax agar massa itu terpancing dan terbakar emosinya.
Bisnis ini cukup efektif untuk melayani jasa online pihak pihak tertentu yang butuh jasa mobilisasi massa untuk mendikte pemerintah atau mengancam pemerintah untuk ikut kepentingannya.
 Misal kasus Munir, Century, pemilu curang 2009 atau kasus Antasari jangan diungkit.
kliennya bisa juga agen negara luar atau perusahaan asing yang tidak mau kontraknya diganggu pemerintah kita. Ingat kasus Tolikara Papua tahun lalu,
Setelah aksinya sukses, penjual jasa ini lalu bawa setoran ke pemilik modal.

*(facebook/ahmad.baso.1)