Demo 313 Disamakan Dengan Perang Badr?

Oleh: De Fatah

Dimedia sosial banyak orang yang gaya-gayaan kepingin mati syahid, ingin jihad (di jalan Allah). Seakan - akan Indonesia, wabil khusus Jakarta, kini sudah dikuasai sekelompok orang.
Kita ummat akhir zaman akan dipinggirkan, bahkan lebih ekstrem lagi, akan dibunuh.



 Lalu, mereka menyerukan dimedia massal untuk melawan, mengajak orang mengobarkan perang. Parahnya mereka menyebut seperti halnya perang badr.

Mereka mengajak melakukan tindak kekerasan terhadap mereka yang disebut Non Pribumi.

 Yang perlu diketahui, Pemerintahan sekarang dalam keadaan baik baik saja. Tidak ada China yang ingin menjajah, tidak ada Arab yang ingin menguasai Indonesia, Tidak ada Kristen yang mau menguasai negara. Sampai detik ini tidak ada indikasi pemerintah akan menggadaikan negara.

Negara ini milik kita bersama, kita jaga bersama, kita nikmati bersama. Semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Tapi dimasa sekarang, diluar sana sedang banyak kaum "dongok akut" pedagang agama yang sedang menyebarkan fitnah dan menebar horror.
 Tapi sejalan Patung macan cisewu sudah diganti dengan Patung Macan beneran maka aparat lebih sigap menangkap mereka
Tidak usah sok-sok mau mengajak anarkis.
 Perang itu cuma kelihatan keren di layar bioskop twenty one sambil makan pop corn, apalagi bareng pacar. Kelihatan kerennya

Dalam kenyataan, perang itu sangat menyakitkan. Perang tidak memilih korban, semua jadi korban. Yang menang maupun yang kalah, sama-sama akan benjol-benjol atau modar.

Jangan gaya-gayaan mau perang. Ingat, tindakan menghasut itu bisa ditindak secara hukum. Jangan sok koar-koar mau perang di media sosial, tapi mencret, terkencing-kencing, saat polisi menangkap kamu dengan tuduhan makar
Jadi, kalau mau berpendapat ya berpendapat saja. Jangan menghasut orang untuk melakukan tindak kekerasan.