Sidebar Ads

banner image

Kera dan Sebongkah Berlian | Muhasabah Kebangsaan

"Mereka dinista dan dilecehkan di negeri sendiri tapi sangat dikagumi dan diakui integritasnya oleh bangsa lain. Batapa sering bangsa ini menjadikan nilai dan ajaran agama yang indah dan mulia sebagai alat menebar kebencian dan pemicu kekerasan yang mengancam memanusiaan"



Oleh: Al-Zastrouw

Sekumpulan kera sedang berebut memegang sebongkah berlian yang indah berkilau. Mereka menimang sambil membolak balik bongkahan batu tersebut, kemudian melemparkannya kepada yang lain.
Sebagian mereka kembali memungut batu yg terlihat mengkilat itu. Dipandanginya sambil memicingkan mata karena silau oleh kilatan cahaya yang memantul. Kera-kera itu makin penasaran, kemudian batu itu didekap dan dijilati. Tak ada rasa manis bahkan rasanya hambar cenderung pahit. Karena tak ada rasa manis, mereka kembali melempar bongkahan batu intan itu.
Lemparan itu mengenai kera yang lain. Karena penasaran, kera yang terkena lemparan itu memungut batu imtan dan menggitnya kuat-kuat. Batu itu terlalu keras sehingga giginya tanggal. Sang kera marah kemudian membanting dan menginjak-injak batu intan terrsebut.
Entah siapa yang memulai tiba-tiba kerumunan kera itu saling lempar memggunakan bongkahan batu hitam berkilau yang sebenarnya batu intan permata.

 Tiba-tiba datang seseorang melihat kejadian ini. Dia tahu bongkahan batu berkilau yang dilempar-lempar oleh gerombolan kera adalah batu intan berlian. Melihat kejadian ini, orang tersebut melempar beberapa butir pisang di tengah kerumunam kera yang sedang saling lempar bongkahan batu. Kera-kera itu segera berebut pisang dan meninggalkan bongkahan batu intan. Dengan modal beberapa butir pisang orang tersebut bisa memungut dan menguasai bongkahan batu intan yang ditinggalkan oleh para kera.

 Inilah tamsil kehidupan, kadang banyak orang bersikap seperti kera. Menyia-nyiakan sesuatu yang sangat indah, mulia dan berharga. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai alat untuk saling memukul, menyakiti bahkan melukai. Mereka tidak bisa menghargai sesuatu yang suci dan mulia sesuai dengan marwahnya dan menempatkanya sesuai posisinya.
Banyak diantara mereka yang menukar keindahan dan kemuliaan bongkahan batu mulia dengan sebutir pisang karena kerbatasan nalar dan kedangkalan pikir, sehingga tidak bisa membedakan harga batu mulia dan sebutir pisang. Orang seperti ini juga tidak bisa menemukan keindahan dan kemuliaan batu mulia sehingga tidak bisa menempatkan dan memperlakukan sebagaimana layaknya.

 Berapa banyak diantara kita, secara sadar atau tidak sadar telah menjadikan sesuatu yang indah dan mulia hanya sebagai alat untuk saling melukai dan membenci. Betapa sering kita membuang hal-hal berharga hanya kerena dengki. Berapa banyak bongkahan intan permata dihancurkan karena rasa permusuhan yang menutup kepekaan hati dan kecerdasan nalar.
Berkali kali sudah bangsa ini menyia-nyiakan orang baik dan pejuang yang ikhlas, menyingkirkan tokoh-tokoh yang berkualitas dan berintegritas. Mereka dinista dan dilecehkan di negeri sendiri tapi sangat dikagumi dan diakui integritasnya oleh bangsa lain. Batapa sering bangsa ini menjadikan nilai dan ajaran agama yang indah dan mulia sebagai alat menebar kebencian dan pemicu kekerasan yang mengancam kemanusiaan. Ada baiknya semua ini dijadikan bahan muhasabah bagi bangsa ini.

 Jika suatu bangsa masih belum bisa membedakan antara bongkahan batu kali dan batu intan. Jika suatu masyarakat masih belum bisa membedakan nilai sebutir pisang dengan batu mulia maka kita akan bisa melihat pada derajad mana peradaban bangsa tersebut berada. Karena hanya bangsa yang beradab yang memiliki kepekaan rasa dan kecerdasan nalar yang bisa mengetahui harga sebutir intan dan menikmati keindahannya. Hanya orang-orang beradablah yang bisa menghargai dan menempatkan bongkahan intan permata milikmya secara layak dan menjaganya agar tidakdiambil org lain. Sekalipun bongkahan intan tersebut tidak bisa bikin kenyang seperti sebutir pisang.
Kera dan Sebongkah Berlian | Muhasabah Kebangsaan Kera dan Sebongkah Berlian | Muhasabah Kebangsaan Reviewed by Erhaje88 Blog on May 26, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.