NU Terima 1,5 Triliun Terkait Pembubaran HTI?

Oleh: Muhammad A S Hikam

Beberapa hari belakangan ini terisar berita di medsos bahwa budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) mengatakan:

"Pada saat HTI FPI dll dibubarkan, NU dapat 1,5 Triliun. Yang satu ngrakoti duit (makan duit) yang satu diidek-idek (diinjak-injak). Dan itulah PECAH BELAH... DIVIDE ET IMPERA yang luar biasa di REZIM sekarang ini…”
Baca juga:
Surat Terbuka Riak Anak Sungai Untuk Sang Samudera Ilmu

Statemen tersebut sangat mengejutkan dan bisa berimplikasi luas bukan saja bagi para nahdliyyin, tetapi juga masyarakat dan publik Indonesia. PBNU 'wajib' mengklarifikasi dan menjawab tudingan ini, dan Cak Nun juga harus memberikan bukti kongkrit terkait omongan tersebut, supaya tidak menjadi bahan fitnah.

Sebagai salah seorang warga nahdliyyin, saya pribadi merasa sangat prihatin dan "tidak terima" dengan tudingan tersebut. Dan akan jauh lebih menyedihkan, menyakitkan, dan memalukan kaum nahdliyyin, jija apa yang dikatakan Emha itu ternyata ada buktinya. Setidaknya akan muncul pertanyaan, apakah integritas jam'iyyah yang didirikan para Ulama dan sebagai salah satu soko guru bangsa dan negara Republik Indonesia telah "dijual" atau dibarter seperti itu?
Saatnya PBNU dan Cak Nun dikonfrontir secara terbuka di ruang publik, agar tidak terjadi fitnah yang akan digunakan pihak-pihak tertentu untuk memporakporandakan solidaritas keummatan, kebangsaan, dan kemanusiaan di negeri kita.


oleh erhaje88

Kita tunggu!!!
Simak tautan berikut ini:
https://www.nu.or.id/post/read/79568/pbnu-tanggapi-soal-dana-rp15-triliun-dari-pemerintah
https://www.nu.or.id/post/read/75665/kerja-sama-ultra-mikro-dengan-nu-pemerintah-sediakan-anggaran-15-triliun