FPI Penjaga Kebhinnekaan? Jawab Dulu Pertanyaan Ini

Oleh: Ahmed Zain Oul Mottaqin

"Mari kita tunjukkan semangat Nasionalisme kita demi menjaga NKRI dari kelompok yang Anti-Kebhinekaa
n," kata ketua FPI Ahmad Sobri Lubis saat HUT FPI ke-19 di Jakarta kemarin.
Hebat benar anda pak ustadz. Kalau boleh saya ingin mengajukan 7 pertanyaan ini:

1. Apa pengertian Nasionalisme di mata FPI ?
2. Apa yang dimaksud dengan kebhinnekaan di mata FPI?
3. Jika benar FPI membela Nasionalisme dan Kebhinnekaan, mengapa kalian mati-matian membela HTI yang jelas-jelas mengharamkan Nasionalisme dan mengkafirkan demokrasi serta ingin mengganti NKRI dengan ideologi Khilafah?
4. Kalau benar kalian ingin menjaga Kebhinekaan, mengapa kalian selalu meneriakkan slogan NKRI Ber-Syariah?
Sejak kapan orang yang mengaku menjaga Kebhinnekaan (perbedaan agama, suku & ras) tapi memaksakan ideologi negara harus berdasarkan hukum salah satu agama? Kalian mau menegakkan negara Bhineka atau negara Agama?
5. Kalian selalu menyebut Ahok dan saudara-saudara seagamanya sebagai "Kafir". Pertanyaannya sejak kapan di negara Demokrasi ada orang "Kafir" ?
Bukankah Islam, Kristen, Buddha, Hindu, Khonghucu dan aliran kepercayaan lokal merupakan keyakinan yang diakui secara resmi di negara ini. Sebagai orang yang (mengaku) menjaga Kebhinnekaan pantaskah menyebut "Kafir" kepada pemeluk agama-agama tersebut?
6. Kalau kalian ingin berdalih dengan mengatakan Islam adalah mayoritas dan yang lain adalah minoritas sehingga wajar negara berdasarkan Islam dan hanya boleh dipimpin orang yang beragama Islam. Pertanyaannya adalah, di bagian mana dari Konstitusi negara ini yang mengenal kata "Mayoritas" dan "Minoritas"?
Lalu di bagian mana di Konstitusi kita yang mengatakan hukum dan pemimpin terpilih harus beragama mayoritas?
Sila ke-5 kita menyebut Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila menyebut Seluruh rakyat yang artinya tidak mengenal istilah mayoritas-minoritas. Sebuah lelucon jika pengklaim penjaga Kebhinnekaan tidak paham ini.
7. Saya tidak selera membahas Pancasila ada di pantat yang pernah dikatakan Imam Besar kalian. Saya hanya ingin tanya, website FPI pernah memuat dukungan pada seruan pimpinan Al-Qaeda Ayman Al Zawahiri untuk bersatunya seluruh elemen Al-Qaeda saat itu baik Jabhat Nushrah pimpinan Abu Mohammad Al Golani dan ISIS pimpinan Abubakar al Baghdadi dalam melakukan "jihad" di Suriah dan Iraq.

Pertanyaannya, sejak kapan para teroris internasional yang kalian dukung itu menjaga Nasionalisme dan Kebhinnekaan? Bukankah mereka justru kelompok-kelompok teroris perusak yang sangat anti-Nasionalisme dan demokrasi (yang mereka sebut "Kufur") dan rajin melakukan aksi teror demi menegakkan Khilafah ala Wahabi Takfiri.

Apa kalian sudah kehilangan akal sehat, kok pengaku penjaga Nasionalisme & Kebhinekaan menggemari makhluk-makhluk semacam ini?
Cukup itu dulu lah. Karena menjaga Nasionalisme dan Kebhinnekaan tidak bisa hanya jadi pemanis di bibir, tapi harus dibuktikan. Kalau faktanya justru kebalikannya, maka benar kata ketua kalian "Kita harus menjaga NKRI dari kelompok yang anti Nasionalisme dan Anti Kebhinnekaan".
Ya maksudnya menjaga NKRI dari kalian. Gitu toh?
(Facebook/ahmed.mottaqin)