Sidebar Ads

banner image

Antara Begenggek, Penipu dan Koruptor

Oleh: Muhammad Zaeni

Pernah mendengar istilah "begenggek"? Kalau Anda orang Jawa Tengah, khususnya daerah Kedu, Purwodadi dan sekitarnya, pasti paham dengan istilah "begenggek". Begenggek adalah nama lain dari pelacur, WTS (Wanita Tuna Susila), lonte, ciblek, atau tlembuk di daerah Tegal, Indramawu, Brebes, dan sekitarnya. Apa nama atau istilah "begenggek" di daerah Anda?

Laki-laki memang brengsek. "Kaum titit" ini suka semaunya sendiri mendominasi kaum perempuan dengan menciptakan berbagai aturan, sistem, tradisi, wacana, dan produk kebudayaan (dan agama!) yang memarjinalkan "kaum hawa". Perempuan, dalam banyak hal, memang selalu menjadi obyek, bukan subyek. Selalu ditindas dan menjadi target kekerasan, baik domestik maupun non-domestik.

Coba saja Anda renungkan: kenapa hanya ada istilah WTS, bukan PTS (Pria Tuna Susila?). Kenapa "pelacur" selalu dialamatkan kepada kaum perempuan? Dengan kata lain, kenapa hanya kaum perempuan yang selalu "dilonte-lontekan" atau "dibegenggek-begenggekkan"? Kenapa bukan kaum lekaki? Kenapa "si empunya sarang burung" dan bukan "pemilik burung" yang kalian nistakan?
Padahal, para begenggek itu menjual "daging mentahnya" sendiri. Mereka menjual "empal gondrong"-nya sendiri? Mereka tidak mencuri daging atau empal (baik gondrong maupun gundul) milik orang lain untuk kemudian dijual atau "diete-ete"? Mereka juga tidak mengorupsi atau mengemplang daging milik orang lain untuk dijual?

Sekarang coba Anda renungkan: mana yang lebih nista: begenggek yang menjual dagingnya sendiri atau, misalnya, tukang korupsi daging itu?
Padahal, tidak ada yang dirugikan apalagi dibuat sengsara oleh kaum begenggek itu. Bahkan, sebaliknya, banyak kaum lelaki ng4cengan yang dibuat bahagia oleh mereka. Sejak zaman dahulu kala. Sudah bukan rahasia lagi jika para begenggeklah yang menghibur para bangsawan di istana, para landlord sehabis bermusuhan, dan seterusnya. Bukan hanya itu, para keluarga dan anak-anak begennggek ini juga dibuat bahagia.

Sekarang, coba Anda renungkan dengan seksama. Mana yang lebih hina dan busuk hidupnya: begenggek yang telah' berjasa menyenangkan' banyak pria itu atau para maling dan penipu (semial pemilik agen First Travel itu), koruptor, jagal, teroris, politisi busuk, birokrat kampret, pengacara kutu kupret, dan lain sebagainya yang hidupnya menyusahkan dan menyengsarakan banyak orang?
Jika kalian begitu "jijik" melihat begenggek, seharusnya lebih jijik lagi melihat mereka.

Alangkah mulianya Nabi Muhammad ketika suatu saat dilaporin sahabat ada seorang pelacur yang menyelamatkan dan memberi minum seekor anjing yang kehausan di padang pasir, kemudian beliau bersabda bahwa kelak si begenggek itu akan masuk surga karena perbuatan mulianya...

Jabal Dhahran, Arabia (SAQ)
(facebook//muhamad.zaini.92372)
Antara Begenggek, Penipu dan Koruptor Antara Begenggek, Penipu dan Koruptor Reviewed by Erhaje88 Blog on September 03, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.