Oleh: Awan Kurniawan
Di saat geliat ekonomi dunia sedang gamang, pertumbuhan perusahaan besar sedang surut, pasar mineral dan minyak mentah pun sedang goyang. Namun di saat yang bersamaan pula, ekonomi publik sedang menggeliat dan membentuk transaksi-transaksi ekonomi kelas peer-to-peer dan teknologi aplikasi memungkinkan untuk memfasilitasi hal tersebut. Transaksi digerakan dalam ruang lebih sempit bernama digital.
Dunia sedang bergerak dalam ritme yang cepat, waktu – jarak semua seakan kian terlipat. Kecepatan adalah mantra sakti zaman kini. Lamban menyambut bersiaplah tersungkur. Ini adalah era teknologi komunikasi dan informasi, yang tidak menguasai teknologi.
Saat ini, lebih dari 60 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan internet dan aktif di media sosial. Angka ini akan naik terus dari waktu ke waktu, pasar digital adalah pasar masa kini dan masa depan. Tampaknya kemajuan teknologi komunikasi ini dimanfaatkan dengan begitu baik dengan para pengusaha penyedia layanan digital.
Kini dunia internet sudah berkembang begitu pesat hingga dunia perbankan, e-commerce, bahkan industri finansial seperti asuransi pun ikut bergerak di platform internet. Bukan cuma di web kini sudah masuk ke dalam genggaman pelanggan dalam bentuk aplikasi di smartphone. Aplikasi finansial makin bertumbuhan seiring dengan makin tingginya pengguna yang menggunakannya.
Hari ini kita hidup di era dimana semua hal nyaris bisa terkoneksi dalam jejaring yang dapat diakses dengan mudah. Termasuk di dalam kehidupan finansial kita. Munculnya metode layanan financial baru itu menambah banyak pilihan para konsumen.
Dan tentu sebagai konsumen, saya memilih yang terbaik. Di titik ini para pengusaha dan perusahaan yang terbiasa hidup dari “monopoli atau oligopoli” mesti bersiap meninggalkan kenyamanannya. Inilah era di mana konsumen dan produsen hampir tidak berjarak.
Indonesia Kekuatan Ekonomi Digital Asia
Presiden Jokowi: Indonesia Kekuatan Ekononi... oleh erhaje88
Beruntung hari ini bisa hadir dan melihat langsung Pidato Presiden Jokowi. Presiden berbicara dalam forum diskusi "Ekonomi Baru di Era Digital" di Planary Hall JCC Senayan.
Indonesia adalah pasar digital terbesar di Asia, hari ini transaksi dimulai dari genggaman. Dalam satu hari 35 juta orang mengunjungi situs Tokopedia , ini 7 kali lipat dari perilaku Singapura. Presiden Joko Widodo memiliki sebuah visi besar dalam sektor ekonomi digital.
Bagaimana tidak, Jokowi menargetkan Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada 2020, dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai 130 juta US Dollar pada tahun 2020.
Dalam pidatonya Presiden menegaskan, tugas negara untuk hadir mendorong kemajuan Digital.
Tugas pertama negara adalah menata INFRASTRUKTUR Digital.
Pembangunan INFRASTRUKTUR palapa ring akan terus digenjot, kedepan semua proyek Palapa Ring Barat harus selesai pada Februari 2018 agar seluruh masyarakat di kabupaten/kota wilayah yang saat ini belum dijamah internet berkecepatan tinggi dapat terhubung.
Proyek Palapa Ring menjadi sebagai tol informasi yang dapat menjangkau seluruh masyarakat di wilayah terpencil, Penggelaran kabel serat optik bawah laut tahap pertama sepanjang 1.242 Kilometer (Km) mulai dilakukan pada Minggu (6/8/2017) mulai dari Batam – Tarempa – Natuna – Singkawang – Sekanah Daik Lingga. Proses tersebut ditargetkan rampung Desember 2017.
Sementara itu, penggelaran kabel serat optik laut tahap kedua dilaksanakan pada awal September dan ditargetkan rampung juga pada akhir Desember 2017. Tahap terakhir akan selesai Februari 2018. Bentang Kabel optik ini panjangnya 1200 km.
Tahap kedua, adalah tugas negara menyiapkan TALENTA pelaku bisnis digital.
Data dari situs startupranking.com mencatat bahwa saat ini terdapat 1463 start-up di Indonesia. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah start-up terbesar ketiga di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat dan India. Menariknya, tren pertumbuhan start-up ini dipelopori oleh para generasi muda yang memiliki semangat wirausaha.
Laporan dari Oxford Economics (2016) menyebutkan bahwa keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan jumlah lapangan kerja di Indonesia. Secara khusus, setiap 1 persen peningkatan penetrasi mobile diproyeksikan menyumbang tambahan 640 juta US Dollar kepada PDB Indonesia serta membuka 10.700 lapangan kerja baru pada tahun 2020. Kontribusi sektor TIK makin terasa signifikan terhadap PDB Indonesia, mengingat sektor TIK menyumbang 7.2 persen dari total PDB Indonesia.
Tahap KETIGA adalah REGULASI. Harus disiapkan regulasi yang ringkas, aman dan mudah.
"Regulasi jangan menghambat kemajuan, yang penting aman, memudahkan dan berorientasi kesejahteraan" Ujar Presiden.
Tahap KEEMPAT yang harus disiapkan SECURITY, keamanan infrastruktur harus terjamin.
"dunia online itu mengandalkan kecepatan dan keamanan data. Badan cyber kita siapkan untuk mendukung ini" ujar Presiden
Lamban berubah dan statis , anda akan habis dilibas mantra zaman milenial bernama era digital. Ini abad internet bung, teriakanmu adalah startup dan aplikasi, bukan teriak awas PKI dan mengkafirkan orang. Demonstrasimu adalah kemampuanmu untuk bergerak maju.
Sruput kopimu lupakan Raisa, saatnya jarimu mengukir dunia. Ini jaman digital jenderal, kami lebih takut kuota berkurang daripada cuitan laki laki diseberang jendelamu itu, senjata kami android bukan hantu DN Aidit. Paham?
Di saat geliat ekonomi dunia sedang gamang, pertumbuhan perusahaan besar sedang surut, pasar mineral dan minyak mentah pun sedang goyang. Namun di saat yang bersamaan pula, ekonomi publik sedang menggeliat dan membentuk transaksi-transaksi ekonomi kelas peer-to-peer dan teknologi aplikasi memungkinkan untuk memfasilitasi hal tersebut. Transaksi digerakan dalam ruang lebih sempit bernama digital.
Dunia sedang bergerak dalam ritme yang cepat, waktu – jarak semua seakan kian terlipat. Kecepatan adalah mantra sakti zaman kini. Lamban menyambut bersiaplah tersungkur. Ini adalah era teknologi komunikasi dan informasi, yang tidak menguasai teknologi.
Saat ini, lebih dari 60 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan internet dan aktif di media sosial. Angka ini akan naik terus dari waktu ke waktu, pasar digital adalah pasar masa kini dan masa depan. Tampaknya kemajuan teknologi komunikasi ini dimanfaatkan dengan begitu baik dengan para pengusaha penyedia layanan digital.
Kini dunia internet sudah berkembang begitu pesat hingga dunia perbankan, e-commerce, bahkan industri finansial seperti asuransi pun ikut bergerak di platform internet. Bukan cuma di web kini sudah masuk ke dalam genggaman pelanggan dalam bentuk aplikasi di smartphone. Aplikasi finansial makin bertumbuhan seiring dengan makin tingginya pengguna yang menggunakannya.
Hari ini kita hidup di era dimana semua hal nyaris bisa terkoneksi dalam jejaring yang dapat diakses dengan mudah. Termasuk di dalam kehidupan finansial kita. Munculnya metode layanan financial baru itu menambah banyak pilihan para konsumen.
Dan tentu sebagai konsumen, saya memilih yang terbaik. Di titik ini para pengusaha dan perusahaan yang terbiasa hidup dari “monopoli atau oligopoli” mesti bersiap meninggalkan kenyamanannya. Inilah era di mana konsumen dan produsen hampir tidak berjarak.
Indonesia Kekuatan Ekonomi Digital Asia
Presiden Jokowi: Indonesia Kekuatan Ekononi... oleh erhaje88
Beruntung hari ini bisa hadir dan melihat langsung Pidato Presiden Jokowi. Presiden berbicara dalam forum diskusi "Ekonomi Baru di Era Digital" di Planary Hall JCC Senayan.
Indonesia adalah pasar digital terbesar di Asia, hari ini transaksi dimulai dari genggaman. Dalam satu hari 35 juta orang mengunjungi situs Tokopedia , ini 7 kali lipat dari perilaku Singapura. Presiden Joko Widodo memiliki sebuah visi besar dalam sektor ekonomi digital.
Bagaimana tidak, Jokowi menargetkan Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada 2020, dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai 130 juta US Dollar pada tahun 2020.
Dalam pidatonya Presiden menegaskan, tugas negara untuk hadir mendorong kemajuan Digital.
Tugas pertama negara adalah menata INFRASTRUKTUR Digital.
Pembangunan INFRASTRUKTUR palapa ring akan terus digenjot, kedepan semua proyek Palapa Ring Barat harus selesai pada Februari 2018 agar seluruh masyarakat di kabupaten/kota wilayah yang saat ini belum dijamah internet berkecepatan tinggi dapat terhubung.
Proyek Palapa Ring menjadi sebagai tol informasi yang dapat menjangkau seluruh masyarakat di wilayah terpencil, Penggelaran kabel serat optik bawah laut tahap pertama sepanjang 1.242 Kilometer (Km) mulai dilakukan pada Minggu (6/8/2017) mulai dari Batam – Tarempa – Natuna – Singkawang – Sekanah Daik Lingga. Proses tersebut ditargetkan rampung Desember 2017.
Sementara itu, penggelaran kabel serat optik laut tahap kedua dilaksanakan pada awal September dan ditargetkan rampung juga pada akhir Desember 2017. Tahap terakhir akan selesai Februari 2018. Bentang Kabel optik ini panjangnya 1200 km.
Tahap kedua, adalah tugas negara menyiapkan TALENTA pelaku bisnis digital.
Data dari situs startupranking.com mencatat bahwa saat ini terdapat 1463 start-up di Indonesia. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah start-up terbesar ketiga di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat dan India. Menariknya, tren pertumbuhan start-up ini dipelopori oleh para generasi muda yang memiliki semangat wirausaha.
Laporan dari Oxford Economics (2016) menyebutkan bahwa keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan jumlah lapangan kerja di Indonesia. Secara khusus, setiap 1 persen peningkatan penetrasi mobile diproyeksikan menyumbang tambahan 640 juta US Dollar kepada PDB Indonesia serta membuka 10.700 lapangan kerja baru pada tahun 2020. Kontribusi sektor TIK makin terasa signifikan terhadap PDB Indonesia, mengingat sektor TIK menyumbang 7.2 persen dari total PDB Indonesia.
Tahap KETIGA adalah REGULASI. Harus disiapkan regulasi yang ringkas, aman dan mudah.
"Regulasi jangan menghambat kemajuan, yang penting aman, memudahkan dan berorientasi kesejahteraan" Ujar Presiden.
Tahap KEEMPAT yang harus disiapkan SECURITY, keamanan infrastruktur harus terjamin.
"dunia online itu mengandalkan kecepatan dan keamanan data. Badan cyber kita siapkan untuk mendukung ini" ujar Presiden
Lamban berubah dan statis , anda akan habis dilibas mantra zaman milenial bernama era digital. Ini abad internet bung, teriakanmu adalah startup dan aplikasi, bukan teriak awas PKI dan mengkafirkan orang. Demonstrasimu adalah kemampuanmu untuk bergerak maju.
Sruput kopimu lupakan Raisa, saatnya jarimu mengukir dunia. Ini jaman digital jenderal, kami lebih takut kuota berkurang daripada cuitan laki laki diseberang jendelamu itu, senjata kami android bukan hantu DN Aidit. Paham?
Obsesi Jokowi Men-Digitalkan Indonesia di Era Milenial
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
September 21, 2017
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE