Kalau ada yang meninggal dunia biasa kita mendengar ucapan: Innà Lillà hi wa Innà ilaihi Rà jì'ùn, yang artinya: "Kami milik Allah dan kepada-Nya saja, bukan kepada selain-Nya, kita akan kembali."
Jadi, kalau kita wafat, kita kembali kepada Allah. Dinyatakan "kembali"karena dulu sebelum lahir, kita "tidak ada", lalu Allah menghidupkan dia. Dengan demikian, hidup kita bersumber dari Allah. Lalu, setelah tiba masa yang ditentukan-Nya untuk kematian kita, kita mati dan kembali lagi kepada-Nya. Ketika mati kita "bertemu" dengan Allah dan Dia memberikan balasan dari amal-amal kita selama hidup di dunia.
Sebenarnya tidaklah tepat dikatakann bahwa kita kembali ke "rumah Allah". Tetapi kembali kepada-Nya di satu negeri yang akan kita temui setelah kematian, atau apa yang sering dunamai dengan "akhirat". Negeri itu negeri kekal. Di sana hanya ada dua tempat, yaitu (1) Surga tempat yang sangat menyenangkan dan (2) Neraka tempat orang jahat menerima balasannya. Orang-orang yang percaya kepada Allah dan beramal baik akan ditempatkan di surga.
Allah wujud ("ada") di mana-mana. Dia tidak membutuhkan tempat/rumah. Memang, tidak jarang kita mendengar istilah "rumah Allah", tetapi maksudnya adalah Ka'bah yang di Mekkah itu. Siapa yang berada di sana, maka dia bisa menghadap ke mana saja, misalnya ke utara, selatan, timur, atau barat, karena memang Allah wujud dan selalu ada di seluruh penjuru. Atau bisa juga "Rumah Allah" dalam arti "masjid" karena di sana biasanya orang shaat atau berdoa dan merasa bahwa Allah hadir di tempat itu.
Sumber: Buku M. Quraish Shihab Menjawab Pertanyaan Anak tentang Islam (NU Online)
Jadi, kalau kita wafat, kita kembali kepada Allah. Dinyatakan "kembali"karena dulu sebelum lahir, kita "tidak ada", lalu Allah menghidupkan dia. Dengan demikian, hidup kita bersumber dari Allah. Lalu, setelah tiba masa yang ditentukan-Nya untuk kematian kita, kita mati dan kembali lagi kepada-Nya. Ketika mati kita "bertemu" dengan Allah dan Dia memberikan balasan dari amal-amal kita selama hidup di dunia.
Sebenarnya tidaklah tepat dikatakann bahwa kita kembali ke "rumah Allah". Tetapi kembali kepada-Nya di satu negeri yang akan kita temui setelah kematian, atau apa yang sering dunamai dengan "akhirat". Negeri itu negeri kekal. Di sana hanya ada dua tempat, yaitu (1) Surga tempat yang sangat menyenangkan dan (2) Neraka tempat orang jahat menerima balasannya. Orang-orang yang percaya kepada Allah dan beramal baik akan ditempatkan di surga.
Allah wujud ("ada") di mana-mana. Dia tidak membutuhkan tempat/rumah. Memang, tidak jarang kita mendengar istilah "rumah Allah", tetapi maksudnya adalah Ka'bah yang di Mekkah itu. Siapa yang berada di sana, maka dia bisa menghadap ke mana saja, misalnya ke utara, selatan, timur, atau barat, karena memang Allah wujud dan selalu ada di seluruh penjuru. Atau bisa juga "Rumah Allah" dalam arti "masjid" karena di sana biasanya orang shaat atau berdoa dan merasa bahwa Allah hadir di tempat itu.
Sumber: Buku M. Quraish Shihab Menjawab Pertanyaan Anak tentang Islam (NU Online)
Menjawab Pertanyaan Anak Tentang Kematian
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
October 26, 2017
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE