Sidebar Ads

banner image

Nasehat-Nasehat KH Maimoen Zubair Pada Hari Santri di Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo, Semarang

Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Ponpes Fadlul Fadholan dengan Ma'had al-Jami'ah UIN Walisongo, atas inisiatif Dr. KH. Fadholan Musyaffa, Lc, MA.
Ada banyak yang disampaikan Mbah Maimoen, beliau menjelaskan tentang hari santri, ke-Indonesiaan, taurat, injil, Alquran, sejarah bangsa-bangsa, sejarah Islam di Indonesia dan lain sebagainya.
Yang paling penting adalah "Hari santri bukan cuma sekedar perayaan, tapi bagaimana menumbuhkan rasa kesantrian pada pribadi kita, seperti tawadhu, rajin ibadah, hormat pada yang tua, sederhana, dan sifat-sifat terpuji lainnya".

Alhamdulillah, pada malam itu saya berkesempatan meminta izin mempelajari kitab yang beliau tulis, 1) al-Ulama al-Mujaddidun Rahimahumullah wa Majalu Tajdidihim Waj-Tihadihim; 2) Nushus al-Akhyar fis Shoumi Wal Ifthor.

Beliau berpesan: "Walau sudah bisa menghisab, jangan kamu tinggalkan rukyah. Karena rukyah itu qath'i, hisab itu zhonni. Zhonni tidak bisa mengalahkan yang qath'i"

"Injeh Mbah, Sami'na wa Atho'na", jawab saya.

Berikut sejumlah poin yang sempat saya catat :
1. Ana urid, wa anta turid Wallahu yaf’alu ma yurid. Kamu punya keinginan, saya juga punya keinginan, tapi yang berlaku adalah keinginan Allah.

2. Jangan rame-rame hari santri, tapi bangunlah kesantrian.

3. Ayah saya Kiai Zubair bukan pengurus PBNU, tapi wakil Rais Akbar KH Faqih Maskumambang selalu didampingi ayah saya.

4. Ayah saya sejak kecil mengajarkan saya rasa nasionalisme. Jangan tinggalkan Islam, tapi hubbul wathon minal iman.

5. NU itu tersusun dari 12 huruf. Lambangnya bola dunia, pada wilayah Indonesia diiputi huruf “Dhod”, “Dhod” itu menunjukan kesempurnaan Rasulullah SAW, yaitu “ana afshohu man nataqa bid dhod”, aku adalah orang yang paling fasih melafalkan huruf dhod.

6. NU tidak bisa dipisahkan dengan negara. Resolusi Jihad di Bulan oktober membuahkan hasil Hari Pahlawan 10 November. Bila tidak ada Jihad 22 Oktober di Surabaya, maka November barangkali tidak dijadikan hari pahlawan.

7. Bulan Oktober bulan yang kesepuluh, seorang anak 10 tahun akan dipukul manakala ia tidak sholat.

8. Hari Santri 22 Oktober itu istimewa, sebab:
A- Rasulullah SAW membangun masjid Quba dalam perjalanan hijrah juga pada bulan Oktober, yaitu 1 Oktober. Alquran menyebutnya “La masjidun ussisa ‘alat taqwa min awwali yaumin an taquma fih”.
B- Orang Quraisy kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas, yaitu Rihlatasy-Syita. Syita itu ketika matahari berada di selatan katulistiwa. Oktober ada di dalamnya. Buruj sebelah utara ada 6: hamal, tsaur, jauza, sarathan, asad, dan sunbulah; di selatan juga 6: mizan, aqrab, qaus, jady, dalw, dan hut.

9. Indonesia itu istimewa, hari kemerdekaannya 17 Agustus / 8 Ramadhan, sementara Rasulullah diangkat menjadi Nabi 17 Ramadhan / 8 Agustus, kali pertama menerima wahyu.

10. Tanggal 17 mengisyaratkan 17 rakaat dan 17 rukun shalat. Bulan Agustus atau bulan kedelapan mengisyaratkan dekatnya seorang hamba dengan Allah, maksudnya manakala dia sujud, ia meletakkan 7 anggota badannya, ditambah 1 hati yang tawajjuh ke hadirat Allah. Inilah posisi terbaik seorang hamba kepada tuhannya. Hati ini bilamana baik, maka baik pula seluruh amalnya; bila buruk, buruk pula semuanya.

11. Angka delapan menjelaskan sebagai tolaknya neraka dan sebabnya masuk surga. Mbah Maimun menjelaskan tentang tujuh penolak neraka yang ada dalam anggota sujud meliputi: jidat, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki.
“Tujuh ini sebagai penolak neraka, karena pintu neraka ada tujuh,” ujarnya. “Ditambah satu lagi, jika kita ingin masuk surga harus ingat sama Allah. Jadi jumlahnya genap delapan, karena delapan ini merupakan jumlah pintu surga,”

12. Tahun 45 itu bagaikan 5 jari, yang mana 4 menjadi pilar, dan akan sempurna dengan adanya 5. Makan bisa saja menggunakan jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking, namun akan sulit jika tidak ada jempolnya.

13. Angka 45, bahwa setiap orang Islam harus membaca syahadat empat kali, dan lima kali. Malam empat kali, Maghrib dan Isya. Sedangkan siang hari lima kali, Subuh, Dzuhur, dan Ashar. “Jadi ini menunjukkan bahwa negara Islam itu tidak ada, yang ada adalah negara mayoritas Islam, yakni Indonesia,”

14. Ka’bah itu berdiri kokoh di atas 4 pilar. Indonesia pun mempunyai 4 pilar, yaitu PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar). Dulunya Indonesia terkotak-kotak dengan negara-negara bagian, kini Indonesia bisa bersatu karena 4 hal: satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, dan satu negara. Indonesia akan menjadi baldatun thayyibatun bilamana memenuhi 4 hal, yaitu sandang, pangan, papan, dan kesehatan.

15. Yang wajib diikuti itu adalah Rasulullah, ditambah dengan 4 khalifahnya. Alaikum bi sunnati wa sunnatil khulafa’ir rasyidin.

16. Pilar Ka’bah ada 4, karenanya khilafah juga ada 4, yaitu: Khulafaurrasyidin (4 sahabat), Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah. Selebihnya tidak ada khilafah.

17. Indonesia itu bukan negara Islam, tapi dia disukai banyak non muslim; begitu juga Rasulullah, beliau muslim tapi disukai kelahirannya oleh Abu Lahab. Seorang Raja dari Mesir yang non muslim, karena suka kepada Nabi, ia menghadiahi putri Mesir yang bernama Mariatul Qibtiyah kepada beliau untuk dijadikan sebagai istri.

18. Rasulullah itu keturunan Nabi Ibrahim, Nabi Ibrahim aslinya bukan orang Makkah. Nabi Ismail ibunya (Hajar) dari Mesir, namun menetap di Makkah. Maka Rasulullah mencintai Arab sebagai negaranya karena beliau orang Arab. Maka kita orang Indonesia juga wajib mencintai negara kita. Hubbul wathon minal iman.
Hal ini seakan terulang kembali, di zaman Sunan Ampel, Ublai Khan seorang tokoh non muslim, juga mencintai Islam. Begitu juga Holago Khan. Dan sekarang di Indonesia banyak non muslim yang mencintai Islam.

19. Orang Arab itu budaya aslinya adalah jahalah (kebodohan), maskanah (kemiskinan), dan ummiyah (buta huruf), maka kehadiran Rasulullah di tengah-tengah mereka adalah membawa perubahan ke arah yang lebih baik.


Wallahu a'lam bish-showab. Mohon maaf bilamana terdapat kesalahan dalam penulisan, baik isi maupun redaksi.
Semarang, 24 Oktober 2017
Nur Hidayatullah
(Dosen Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Walisongo | Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat MDS Rijalul Ansor)
Nasehat-Nasehat KH Maimoen Zubair Pada Hari Santri di Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo, Semarang Nasehat-Nasehat KH Maimoen Zubair Pada Hari Santri di Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo, Semarang Reviewed by Erhaje88 Blog on October 26, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.