Di satu pihak, ada orang seperti Pak Kyai Ahmad Ishomuddin yang tenang-tenang saja bahkan bisa ketawa-ketawa geli menghadapi mereka yang menjelek-jelekkannya, mengolok-oloknya dan mencaci-makinya. Karena Pak Ishom tahu, mereka itu cuma cocomeo yang meluapkan kedengkian dan kebencian dengan aniaya kata-kata atau fitnah.
Mungkin Pak Ishom belajar dari Gus Dur dan Kyai Said Aqil Siroj yang bertahun-tahun dibegitukan orang tapi sama sekali tak terganggu perasaannya dan bisa terus menikmati hidup dengan bahagia sentosa. Fitnah, olok-olok dan caci-maki seolah-olah justru jadi hiburan penyegar hari, pemanis kehidupan.
Di pihak lain, ada yang cuma disindir secara majhul (tanpa dinyatakan identitasnya) langsung belingsatan ngamuk-ngamuk mencak-mencak jungkir-balik tak karuan. Itu karena sindirannya sesuai dengan kenyataan.
Memanglah benar kiranya bahwa sindiran yang terlalu bersesuaian dengan kenyataan itu sungguh benar-benar pahiiiittttt.
Oleh: Kiai Yahya Cholil Staquf, Katib 'Aam Syuriyah PBNU 2015-2020
(kopi hangat-thewishnew.blogspot.com)
Mungkin Pak Ishom belajar dari Gus Dur dan Kyai Said Aqil Siroj yang bertahun-tahun dibegitukan orang tapi sama sekali tak terganggu perasaannya dan bisa terus menikmati hidup dengan bahagia sentosa. Fitnah, olok-olok dan caci-maki seolah-olah justru jadi hiburan penyegar hari, pemanis kehidupan.
Di pihak lain, ada yang cuma disindir secara majhul (tanpa dinyatakan identitasnya) langsung belingsatan ngamuk-ngamuk mencak-mencak jungkir-balik tak karuan. Itu karena sindirannya sesuai dengan kenyataan.
Memanglah benar kiranya bahwa sindiran yang terlalu bersesuaian dengan kenyataan itu sungguh benar-benar pahiiiittttt.
Oleh: Kiai Yahya Cholil Staquf, Katib 'Aam Syuriyah PBNU 2015-2020
Yang Manis Dan Yang Pahit
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
March 18, 2018
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE