Sidebar Ads

banner image

Rocky Gerung Gagal Paham Tentang Kitab Suci

Rocky Gerung, seorang profesor filsafat, dalam forum acara ILC di TVOne (10/04/2018) menyatakan dengan sangat serius dan sungguh-sungguh, bahwa Kitab Suci adalah fiksi.
Ia secara tegas membedakan antara istilah "fiksi" dan "fiktif". Istilah fiksi ia lawankan dengan realitas. Sedangkan fiktif ia lawankan dengan fakta.


Dalam dunia akademis, istilah fiksi atau karya fiksi umumnya dilawankan dengan karya ilmiah (science). Disebut ilmiah jika sebuah karya mengikuti standard-standard science, yakni bisa diobservasi dan bisa diverifikasi. Sedangkan karya fiksi, semata didasarkan pada pengembangan khayalan dan imaginasi sang penulis.

[Rocky Gerung Sebut Kitab Suci Sebagai Fiksi, Benarkah?]

Kita tidak menafikan bahwa sebuah karya fiksi tidak jarang juga diangkat dari realitas yang nyata, atau terinspirasi dari sesuatu yang faktual. Tapi standar penulisan dan metode yang dipilih, adalah gaya penuturan fiksi, dan tidak mengikuti prosedur-prosedur sains. Dengan begitu, fiksi tidak membutuhkan dan tidak bisa diobservasi dan diverifikasi kebenarannya. Begitu juga, fiksi tak butuh falsifikasi dengan fiksi-fiksi sesudahnya.

Lalu apakah kitab suci dapat dikategorikan sebagai sebuah hal yang fiksi? Tentu tidak..!

Kita ambil contoh kitab suci Al-Qur'an. Al-Quran berbicara tentang sejarah kisah para nabi, para umat terdahulu, dan itu nyata. Al-Quran juga berisi keterangan tentang hari akhir, sorga dan neraka, seruan seruan moral dan hukum, sejarah, sastra, dan juga silogisme.

Dan bagi umat beragama, itu nyata, tidak mengada-ada, karena Tuhan tidak sedang melakukan pembohongan publik, atau sedang berkhayal dan berimajinasi serta merangkai narasi fiktif. PikiranTuhan adalah nyata dan pasti terjadi.

Tuhan dipahami sebagai Al-Wa'id/ Dzat Yang Menepati Janji. Jadi, Tuhan pasti akan menepati janji itu, dan apa yang tertuang dalam Alquran pasti sudah terjadi, dan juga pasti akan terjadi.

Dengan argumen di atas, maka tesis Rocky Gerung terpatahkan. Rocky harus segera melipat bendera filsafatnya tentang kitab suci, dan menguburnya dalam-dalam dari altar pikiran yamg salah.

Jika begitu, apakah kitab suci masuk karya ilmiah? Tidak juga.
Kitab suci tidak bisa dimasukkan dalam kategori-kategori manusiawi seperti itu. Apa itu al-Quran? Tuhan menjawab: "Dzalikal kitabu la raiba fihi hudan Lil muttaqin" (Itulah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya petunjuk bagi orang-orang yang taqwa).

Dalam metode-metode sains selalu ada potensi untuk difalsifikasi, dibantah, atau bahkan ditolak sama sekali oleh sains yang datang dikemudian hari. Sains adalah teori, dan sebuah teori tidak memiliki kebenaran tunggal, tapi relatif dan terbatas dengan konteks sejarah tertentu.

Inilah yang oleh Hegel disebut proses dialektis. Setiap muncul pemikiran baru (tesis) akan selalu disangkal oleh pemikiran yang datang berikutnya (anti-tesis). Anti tesis akan melahirkan sintesis, dan sintesis pada akhirnya akan menjadi tesis baru. Begitu seterusnya tanpa berhenti.

Kitab suci tidak sekedar tesis, karena tak akan pernah ada anti-tesis yang mampu menyangkalnya, atau menegasikannya. Bahkan Tuhan pernah menantang agar orang-orang hebat seluruh jazirah Arab berkumpul dan membuat satu surat saja (versi lain, satu ayat saja) yang menyamai Al-Qur'an. Tapi tak ada satupun yang mampu.

Al-quran juga tidak membutuhkan observasi dan verifikasi, karena kebenarannya adalah tunggal, absolut. Al-Qur'an bukan sekedar ilmu, tapi ia adalah sumber segala sumber ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge).

Rocky Gerung, tampaknya terperangkap pada dikotomi soal hitam-putih. Jika tidak hitam pasti putih. Padahal di luar itu ada abu-abu, hijau, dan seterusnya. Jika tidak terang pasti gelap. Padahal di luar yang terang dan gelap, ada wilayah remang-remang...

Rocky Gerung perlu memperkaya khazanah filsafatnya dengan membaca buku The Mind of God karya Paul Davies, atau membaca Holmes Roston III, Ilmu dan Agama, Sebuah Survei Kritis.

Argumen-argumen yang dilemparkannya lebih dominan sebagai politisi ketimbang ilmuwan. Dan itu nyata, bukan fiksi.

Oleh: Parikesit (Musoffa Irfan)
Rocky Gerung Gagal Paham Tentang Kitab Suci Rocky Gerung Gagal Paham Tentang Kitab Suci Reviewed by Erhaje88 Blog on April 11, 2018 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.