Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain dibully gara-gara tidak bisa menunjukkan pasal dalam RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) yang membolehkan seks bebas, LGBT, dan pemerintah menyediakan kontrasepsi. Kejadian itu berlangsung di acara berita TV One ketika dia menjadi pembicara bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily.
"Saya satu forum di @OfficialiNewsTV dengan @ustadtengkuzul bicara soal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Saya tantang untuk menunjukkan mana pasal yang membolehkan seks bebas, LGBT dan pemerintah menyediakan kontrasepsi. Dia tak bisa menunjukkan!" kata Ace melalui akun Twitter @acehasan76.
Netizen Anggoro Sabdo yang menggunakan akun @anggorosabdo mengunggah potongan video yang menunjukkan Tengku Zulkarnain kebingungan mencari-cari pasal itu dalam kertas yang dia bawa.
"Sementara simbah @ustadtengkuzul lagi sibuk nyari kisi-kisi, tapi gak ketemu, di situ harusnya simbah belajar untuk tidak sembrono melemparkan fitnah seolah-lah pemerintah dibalik RUU PKS, setelah tidak terbukti apakah simbah mau meminta maaf atas pernyataanya. Jawabannya jelas tentu tidak," kata dia.
Melihat peristiwa itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya semakin yakin kalau Tengku Zulkarnain sering bicara tanpa data.
"Ternyata beneran orang itu ngoceh dulu baru mikir.... Cc @acehasan76" kata dia.
Netter dengan akun @habibthink bertanya-tanya apakah Tengku Zulkarnain tidak malu dengan kesembronoannya.
"Kamu kok asbun sih @ustadtengkuzul? Gak malu?"
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting Saidiman Ahmad membully dengan mengatakan dari peristiwa itu terlihat ilmu agama Ace lebih dalam ketimbang Tengku Zulkarnain.
"Mestinya Zul ini yang manggil Ustadz ke kak @acehasan76. Jauh lebih dalam ilmu agamanya dan lebih tinggi integritasnya," kata dia.
https://akurat.co/552460/tengku-zulkarnain-bingung-saat-ditantang-tunjukkan-mana-pasal-pemerintah-sediakan-kontrasepsi
"Saya satu forum di @OfficialiNewsTV dengan @ustadtengkuzul bicara soal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Saya tantang untuk menunjukkan mana pasal yang membolehkan seks bebas, LGBT dan pemerintah menyediakan kontrasepsi. Dia tak bisa menunjukkan!" kata Ace melalui akun Twitter @acehasan76.
Netizen Anggoro Sabdo yang menggunakan akun @anggorosabdo mengunggah potongan video yang menunjukkan Tengku Zulkarnain kebingungan mencari-cari pasal itu dalam kertas yang dia bawa.
"Sementara simbah @ustadtengkuzul lagi sibuk nyari kisi-kisi, tapi gak ketemu, di situ harusnya simbah belajar untuk tidak sembrono melemparkan fitnah seolah-lah pemerintah dibalik RUU PKS, setelah tidak terbukti apakah simbah mau meminta maaf atas pernyataanya. Jawabannya jelas tentu tidak," kata dia.
Sementara simbah @ustadtengkuzul lagi sibuk nyari KISI KISI, tapi gak ketemu, disitu harusnya Simbah belajar Utk tidaK SEMBRONO melemparkan FITNAH seolah2 Pemerintah dibalik RUU PKS, stlh tidak terbukti apkh Simbah mau meminta maaf atas pernyataanya.
Jawabannya jelas TENTU TIDAK.
Melihat peristiwa itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya semakin yakin kalau Tengku Zulkarnain sering bicara tanpa data.
"Ternyata beneran orang itu ngoceh dulu baru mikir.... Cc @acehasan76" kata dia.
Netter dengan akun @habibthink bertanya-tanya apakah Tengku Zulkarnain tidak malu dengan kesembronoannya.
"Kamu kok asbun sih @ustadtengkuzul? Gak malu?"
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting Saidiman Ahmad membully dengan mengatakan dari peristiwa itu terlihat ilmu agama Ace lebih dalam ketimbang Tengku Zulkarnain.
"Mestinya Zul ini yang manggil Ustadz ke kak @acehasan76. Jauh lebih dalam ilmu agamanya dan lebih tinggi integritasnya," kata dia.
https://akurat.co/552460/tengku-zulkarnain-bingung-saat-ditantang-tunjukkan-mana-pasal-pemerintah-sediakan-kontrasepsi
Tengku Zulkarnaen Ngoceh Dulu, Baru Mikir
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
March 12, 2019
Rating:
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
March 12, 2019
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE