Sidebar Ads

banner image

Istana: Masak Istana "Ngurusin" Jonru...? (Surat Terbuka Untuk Teten Masduki)

Oleh: Vinanda Febriani*
"Siapa sih yang kagak kenal ama Jonru?" Secara gitu, Jonru kan namanya sudah famous dimana-mana yang fatwanya menjadi panutan tujuh juta umat eslam. Tak di hiraukan lagi, di wall FanPage (FP) "Jonru ginting" yang amat ganteng, kece dan keren itu termuat banyak tulisan "keren" yang memuat 3HFP (Hasad, Hasud, Hoax Fitnah dan Provokasi). Termasuk tulisan penghinaan (eh maaf salah ketik, maksud saya menuduh) terhadap Ibu dari Presiden Joko Widodo.

Kemarin (29-08/2017) di sebuah acara stasiun TV yakni acara Indonesian Lawyers Club (ILC) TVone, Akbar Faisal ingin mempolisikan si-Jonru atas kasus pelecehan kepada presiden. Akan tetapi, Istana Negara malah membantah untuk segera memproses Jonru.
Istana: Masak Presiden "Ngurusin" Jonru?
Jonru diketahui mengakui bahwa pernah mengunggah ke media sosial Facebook yang menyebut bahwa orangtua Jokowi tidak memiliki asal usul yang jelas.
"Masak Presiden ngurusin Jonru? Masak Presiden nanggepin Jonru?" ujar Teten di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (30/8/2017) siang.

Teten yakin, masyarakat Indonesia sudah pintar. Masyarakat tidak akan percaya apa yang diungkapkan Jonru soal ketidakjelasan asal usul orangtua Presiden.

Baik Pak Teten Masduki yang terhormat, saya akan menjelaskannya dengan opini saya, opini ala pelajar. Seperti yang anda ketahui, bahwasanya saat ini di Indonesia tengah "darurat hate speech". Apabila kasus hate speech ini terus saja dibiarkan berkembang, maka dapat mengakibatkan kerusakan moral generasi penerus serta merusak masadepan Bangsa Indonesia nantinya. Hate speech atau ujaran kebencian sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemajuan Bangsa Indonesia kedepannya. Coba Bapak pikirkan, bagaimana kondisi Indonesia di masadepan apabila mulai saat ini saja pemerintah membiarkan hate speech berkembang dan berkeliharaan begitu saja?. Coba bayangkan apa yang akan terjadi kepada Indonesia dua, lima hingga berpuluh tahun yang akan datang?. Apakah Indonesia akan menjadi negara sebagai julukan "Pemelihara Hate speech terbesar di dunia"? coba bayangkan itu. Negara Indonesia pasti akan mudah di adu domba pihak lain.

Hate speech juga amat berpengaruh kepada perkembangan moral, karakter dan pemikiran anak bangsa, generasi emas penerus estafet kepemimpinan, penerus perjuangan bangsa Indonesia menuju kejayaan yang sesungguhnya. Bagaimana seandainya bangsa Indonesia merupakan bangsa yang maju, sejahtera namun generasi penerusnya merupakan generasi yang amat membudayakan hate speech. "Apa kata dunia?" padahal, masa depan bangsa ada pada tangan generasi mudanya. Menyedihkan sekali itu, Pak.

Kembali ke permasalahan Jonru. Ya, kami memang tidak mempermasalahkan anda hendak mengajukan Jonru untuk diproses hukum atau tidak. Namun, yang kami sayangkan apabila nantinya muncul "generasi penerus Jonru" yang sama-sama menebarkan hate speech, bahkan lebih besar. Lebih besar dari "Saracen", serta berpeluang besar untuk menghancurkan masadepan bangsa Indonesia karena pemerintah tidak mengambil langkah tegas dalam menindak lanjuti kasus hate speech ini. Lalu yang ingin saya tanyakan disini "Bagaimana nasib moral bangsa Indonesia di kemudian hari jika hate speech terus dibiarkan berkembang?"

Bapak Teten Masduki yang saya hormati, saya merupakan salah satu dari berjuta rakyat Indonesia yang mencintai kedamaian. Sehingga, saya menghimbau kepada pemerintah dan penegak hukum supaya siapapun yang berpotensi mengacaukan negeri ini, mengadu domba, menebarkan hate speech dan merusak tatanan kedamaian yang sudah lama terpelihara di negeri ini untuk segera ditindak lanjuti supaya tidak menjadi momok dan sampah bagi masyarakat.
Di dunia pelajar saja, barangsiapa yang melakukan tindakan hate speech kepada teman satu sekolahnya, maka ia akan terkena sanksi atau di sidang oleh sekolah. Ini tentu semata-mata supaya sekolah tersebut terbebas dari tindakan hate speech atau ujaran kebencian.
Nah, bagaimana dengan kasus hate speech kepada negara terlebih kepada Presien yang merupakan salah satu lambang negara Indonesia. Adakah undang-undang yang mengaturnya?. Indonesia harus tegas, jangan biarkan hate speech merenggut moral dan masadepan bangsa kita tercinta.
Saya juga merupakan salah satu dari 1.470.525 (pengikut FanPage Jonru ginting saat ini terhitung pada kamis, 31 Agustus 2017 07:37) akun media sosial facebook yang mengikuti perkembangan tulisan Jonru. Namun menyedihkan sekali, segala tulisan Jonru lebih mengarah kepada hate speech. Miris sekali, kawan facebook saya juga mayoritas sudah tahu siapa itu Jonru. Mereka amat menyayangkan dan menyesalkan apabila makhluk satu ini tak segera diusut dan diproses hukum. Sebab, orang ini ancapkali meresahkan masyarakat karena tulisannya yang provokatif. Terlebih, dia telah merugikan lebih dari tujuh juta warga NU termasuk para Ulama NU karena fitnahannya. Bapak tahu kan rasanya difitnah seperti apa? ya begitulah.

Jadi, saya sangat menyesalkan atas statement Bapak kepada media terutama yang saya tahu dari
kompas.com "Masak Presiden ngurusin Jonru? Masak Presiden nanggepin Jonru?" mohon dipertimbangkan lebih dalam lagi. Karena ini sudah menyangkut nasib moral serta masadepan bangsa Indonesia terutama pada generasi muda penerusnya. Sekali lagi, kami tidak mempermasalahkan anda hendak memproses hukum si-Jonru atau tidak, namun yang kami takutkan hate speech ini makin berkbang karena ketidak tegasan pemerintah dan penegak hukum terhadap kasus ini.

Saya merupakan satu dari berjuta pelajar Indonesia yang sudah sangat muak akan kasus-kasus yang ada di Indonesia termasuk hate speech. Yang saya pikirkan selama ini, bagaimana nasib generasi penerus bangsa Indonesia di kemudian hari?.
Silahkan segalanya saya serahkan kepada Bapak Teten Masduki selaku kepala staf kepresidenan RI supaya dipertimbangkan lagi persoalan ini. Saya hanya ingin mengatakan, "Biar bagaimanapun, hate speech tetap berpeluang besar mengadu domba bangsa Indonesia. Bebaskan moral dan masadepan bangsa Indonesia dari hate speech mulai saat ini. Biarkan Indonesia damai tanpa hate speech".
Mungkin hanya itu saja, kurang lebihnya mohon maaf.
Salam pelajar NUsantara.
*Komisariat IPPNU MA MA’ARIF Borobudur
Borobudur, 31 Agustus 2017
Istana: Masak Istana "Ngurusin" Jonru...? (Surat Terbuka Untuk Teten Masduki) Istana: Masak Istana "Ngurusin" Jonru...? (Surat Terbuka Untuk Teten Masduki) Reviewed by Erhaje88 Blog on August 31, 2017 Rating: 5

No comments:

Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Stay Connected

Powered by Blogger.