Virus Corona (Corvid-19) makin hari makin merajalela, bahkan telah merusak tatanan agama. Shalat di masjid tidak boleh lama. I'tikaf di masjid tak dianjurkan. Bersilaturrahmi harus dihindari. Bersalaman pun harus dijauhi.
Mengapa ini bisa terjadi? Karena manusia menempatkan virus ini sebagai penjajah tanpa batas. Menjadi raja kejam yang membinasakan siapapun, tak pandang usia, bangsa dan agama.
Tiap hari terus dibahas, diceritakan, diberitakan, bahkan ekspansinya yang telah mengacaukan semua sendi kehidupan, terus diekspose oleh para pemilik ponsel di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, banyak orang mendadak menjadi ahli medis. Mendadak dokter, mendadak ahli kesehatan, mendadak ahli virus, mendadak pengamat, mendadak pejabat dinas kesehatan dan semua merasa berhak mengumumkan wabah Corona ini.
Kita tau...
Virusnya sendiri tertawa, merajalela, besar kepala, karena merasa sukses besar. Corona makin berkuasa, makin menjadi raja. Raja yang menghantui semua orang, baik yang beragama atau tidak beragama. Bahkan menghantui orang orang yang sudah sering haji dan umrah juga.
Kini, setan-pun melakukan pesta. Setan dan bala tentaranya bahagia, senang karena sukses targetnya Karena faktanya, banyak orang lebih takut kepada corona dar ipada berdoa/berdzikir (beribadah) kepada Alloh swt.
Saya khawatir sebentar lagi, Jum'atan dilarang karena takut terkena corona. Kalau ini terjadi, sungguh setan semakin di atas segalanya.
Saya mengajak kepada semua pihak, untuk mulai sekarang membuat Gerakan Stop Posting Corona.
Hentikan info corona hanya sampai di ponsel kita. Jangan teruskan postingan terkait berita corona. Saring dan filter info corona. Biarlah info corona hanya dari media online atau media elektronik. Jangan ikut ikutan posting. Karena kita bukan ahlinya.
Manusia banyak yang takut dan khawatir virus corona tapi bisa jadi sedikit yang takut dan khawatir meninggal dalam keadaan su'ul khotimah.
Virus corona bisa menyebabkan meninggal. Tanpa tertularpun setiap orang akan meninggal. Corona bukan untuk ditakuti melainkan untuk diwaspadai.
Bismillah, ayo stop corona hanya sampai di HP Kita, Allah pasti akan menolong kita. Amin.
(@way)
Mengapa ini bisa terjadi? Karena manusia menempatkan virus ini sebagai penjajah tanpa batas. Menjadi raja kejam yang membinasakan siapapun, tak pandang usia, bangsa dan agama.
Tiap hari terus dibahas, diceritakan, diberitakan, bahkan ekspansinya yang telah mengacaukan semua sendi kehidupan, terus diekspose oleh para pemilik ponsel di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, banyak orang mendadak menjadi ahli medis. Mendadak dokter, mendadak ahli kesehatan, mendadak ahli virus, mendadak pengamat, mendadak pejabat dinas kesehatan dan semua merasa berhak mengumumkan wabah Corona ini.
Kita tau...
Virusnya sendiri tertawa, merajalela, besar kepala, karena merasa sukses besar. Corona makin berkuasa, makin menjadi raja. Raja yang menghantui semua orang, baik yang beragama atau tidak beragama. Bahkan menghantui orang orang yang sudah sering haji dan umrah juga.
Kini, setan-pun melakukan pesta. Setan dan bala tentaranya bahagia, senang karena sukses targetnya Karena faktanya, banyak orang lebih takut kepada corona dar ipada berdoa/berdzikir (beribadah) kepada Alloh swt.
Saya khawatir sebentar lagi, Jum'atan dilarang karena takut terkena corona. Kalau ini terjadi, sungguh setan semakin di atas segalanya.
Saya mengajak kepada semua pihak, untuk mulai sekarang membuat Gerakan Stop Posting Corona.
Hentikan info corona hanya sampai di ponsel kita. Jangan teruskan postingan terkait berita corona. Saring dan filter info corona. Biarlah info corona hanya dari media online atau media elektronik. Jangan ikut ikutan posting. Karena kita bukan ahlinya.
Manusia banyak yang takut dan khawatir virus corona tapi bisa jadi sedikit yang takut dan khawatir meninggal dalam keadaan su'ul khotimah.
Virus corona bisa menyebabkan meninggal. Tanpa tertularpun setiap orang akan meninggal. Corona bukan untuk ditakuti melainkan untuk diwaspadai.
Bismillah, ayo stop corona hanya sampai di HP Kita, Allah pasti akan menolong kita. Amin.
(@way)
Gerakan Stop Posting Corona
Reviewed by Erhaje88 Blog
on
March 16, 2020
Rating:
No comments:
Erhaje88 tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE