Sikap Toleransi Rasulullah Sebabkan Orang Masuk Islam

"Ruh Dakwah itu ada pada toleransi, bukan pada rasa curiga berlebih kepada mereka yang tidak memeluk agama Islam"

Oleh: Fihril Kamal

Khutbah Jum'at di Masjid Al-Hidayah, Desa Besur tadi dibawakan oleh guruku, Pak Kyai Ahmad Hadi. Pesan yang disampaikan luar biasa, membahas tentang pentingnya menghayati sila ke 3 dari Pancasila, yakni persatuan Indonesia.

Bahwasannya menjaga persatuan dan mendamaikan pihak-pihak yang berseteru itu adalah termasuk perintah dalam Al-Qur'an, selain itu juga mengangkat soal toleransi dalam beragama, yang mana bertoleransi itu sendiri adalah media dakwah yang luar biasa. Rasul dalam bertoleransi dengan mereka yang berbeda agama tidak sekedar membiarkan dan lantas berlepas diri, tetapi juga sampai dalam tolong-menolong.

Dikisahkan dulu ada seorang Nasrani yang hartanya dirampas oleh Abu Jahal, orang Nasrani tadi lantas mengadu pada Rasul, dan Rasul pun menolongnya meminta kembali harta yang dirampas Abu Jahal tadi. Singkat cerita, Rasul berhasil mengembalikan harta milik orang Nasrani tadi, karena merasa sangat terbantu oleh rasul akhirnya hati orang itu terbuka dan lantas memutuskan untuk masuk Islam.

Begitulah, Ruh Dakwah itu ada pada toleransi, bukan pada rasa curiga berlebih kepada mereka yang tidak memeluk agama Islam.

Demikianlah kira-kira kesimpulannya..
Saya fikir Khutbah dengan spirit kedamaian seperti ini sangat perlu untuk digalakkan, agar kita senantiasa bersatu sebagai Bangsa Indonesia.