Seminar Shalat Khusyu' Bertarif Ratusan Ribu Rupiah

Oleh: Putra Rahman


Saat melihat gambar ini, saya teringat postingan saya di tahun yang lalu.

Suatu hari ada tamu datang bersama menghadap abah kiai.
“Tumben bapak-bapak ini datang bersamaan. Biasanya kan tidak pernah bersamaan!?!” tanya abah kiai.
“Iya pak kiai, kebetulan kami baru saja selesai ikut seminar pelatihan sholat khusyu’, terus sekalian kesini!,” jawab salah seorang tamu.
“Berapa lama pelatihan? Sekarang sudah khusyu' kalau sholat?” Tanya abah kiai.
“7 jam pak kiai. Sekarang lumayan tahu caranya khusyu'!” jawab salah seorang tamu.
“Hati-hati ya bapak-bapak kalau hubungannya dengan Allah. Sholat Itu sesuatu yang pribadi antara bapak denganNYA. Pernah dengar cerita Kyai besar Syaikhona Cholil, gurunya KH Hasyim Asy’ari pendiri NU dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah?” kata abah.
“Bagaimana ceritanya pak kiai?” tanya para tamu yang hampir bersamaan.
“Waktu beliau Syaikhona Cholil masih kecil dan jadi santri, saat sholat, ia jadi makmum kyainya. Tiba-tiba tertawa keras dan tidak jadi ikut berjamaah. Tentu kyainya marah. Lantas selesai sholat kyainya bertanya kenapa tertawa?!?”
Syaikhona Cholil kecil menjawab, ”Bagaimana tidak tertawa, sebab kyai jadi imam sambil memanggul berkat (makanan dari kenduri).“
Tentu saja kyainya kaget, karena apa yang diucapkan santrinya itu betul. Saat jadi imam tadi, ia baru selesai ikut kenduri dan belum dimakan berkat tersebut, sehingga pikirannya terganggu, kurang khusyu' saat sholat.
“Waduh pak kiai...” jawab salah seorang tamu.
“Makanya, jangan-jangan yang mengajari kalian sholat khusyu' di tempat seminar itu bertempat (menginapnya) di hotel, dan pastinya harus membayar, itu dia juga nyunggi (memanggul) uang. Makanya kalau mau khusyu’ sholat, langsung saja bilang sama Allah, pasrah, dan ikhlas. Pasti ketemu Allah, tidak usah pakai les, seminar atau pelatihan. Nanti Allah tambah bingung.” jawab abah kiai."